Ahad 24 Jan 2021 11:00 WIB

Puluhan Orang Terinfeksi Varian Baru Corona, RS Dikarantina

Jerman memberlakukan karantina terhadap Rumah Sakit Humboldt di Berlin

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Dokter Bernhard Ellendt, kiri, menyuntikkan vaksin COVID-19 kepada seorang penghuni panti jompo di Halberstadt, Jerman, Sabtu, 26 Desember 2020. Pengiriman pertama vaksin virus corona telah tiba di seluruh Uni Eropa ketika pihak berwenang bersiap untuk mulai memberikan yang pertama tembakan ke orang-orang yang paling rentan dalam upaya terkoordinasi pada hari Minggu.
Foto: AP/Matthias Bein/dpa
Dokter Bernhard Ellendt, kiri, menyuntikkan vaksin COVID-19 kepada seorang penghuni panti jompo di Halberstadt, Jerman, Sabtu, 26 Desember 2020. Pengiriman pertama vaksin virus corona telah tiba di seluruh Uni Eropa ketika pihak berwenang bersiap untuk mulai memberikan yang pertama tembakan ke orang-orang yang paling rentan dalam upaya terkoordinasi pada hari Minggu.

REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN - Otoritas kesehatan Jerman memberlakukan karantina terhadap Rumah Sakit Humboldt di Berlin. Karantina dilakukan setelah 20 pasien dan anggota staf terbukti mengidap varian Covid-19 sangat menular yang ditemukan di Inggris dan menyebar cepat ke seluruh dunia.

Jumlah orang di RS Humboldt yang terinfeksi varian sangat menular, B117, kemungkinan terus bertambah dalam beberapa hari ke depan. Demikian kata seorang juru bicara Vivantes, layanan rumah sakit umum, kepada Reuters, Sabtu (23/1).

Baca Juga

Keputusan karantina itu menandakan bahwa RS Humboldt di ibu kota Jerman itu tidak akan menerima pasien baru. "Kasus darurat dan pasien baru akan dialihkan ke rumah sakit lain," katanya.

Kanselir Jerman Angela Merkel pada Kamis (21/1) mendesak warganya agar berhenti mengeluhkan kelambanan peluncuran vaksin Covid-19. Merkel juga mempertahankan keputusan untuk memperpanjang penguncian guna membendung varian Covid-19 yang sangat agresif.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement