REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI— Kantor berita berbahasa Inggris, Times of India (TOI) mengajukan permintaan maaf atas artikel 'fitnah' terhadap Aligarh Muslim University (AMU) di pengadilan sipil Delhi.
Kasus pencemaran nama baik ini diajukan mantan mahasiswa hukum AMU, Farrukh Khan yang kini menjadi seorang praktisi advokat.
Artikel berjudul 'AMU: Where the Degrees are Sold like Toffees' ditulis Akhilesh Kumar Singh dipublikasikan pada 2007. Khan yang pada tahun yang sama telah lulus, mengajukan gugatan pencemaran nama baik terhadap penerbit, editor, dan reporter surat kabar tersebut, namun kasus tersebut baru terselesaikan pada 14 Januari 2021, 14 tahun sejak pengajuan gugatan.
Meski begitu, hingga kini, artikel tersebut belum ditarik kembali dan masih tersedia di situs web Times of India. Berita itu juga diklaim mengutip sumber anonim yang mengatakan bahwa gelar didistribusikan "seperti kopi" di universitas.
Dalam artikel itu, seorang anggota fakultas senior, lebih memilih anonimitas, berkata, "Tesis dan sinopsis dapat dibeli dari Pasar Shamshad, berdekatan dengan kampus AMU, dan diberikan kepada orang yang lulus. Tidak ada yang mau memeriksa ulang keasliannya. Gelar dibagikan seperti kopi."
Khan mengatakan bahwa dia sangat terluka oleh cerita itu dan merasa bahwa sebuah kasus harus diajukan ke ranah hukum. Dia juga mengatakan ada perbedaan antara kebebasan berekspresi dengan izin menghina suatu lembaga. Namun kini dia mengaku lega karena permintaan maaf telah diajukan.
"Keadilan telah ditunda, tapi tidak terbantahkan. Sebagai praktisi advokat, saya tahu bahwa ada banyak masalah di pengadilan. Tetapi seseorang harus selalu mengambil jalan hukum untuk ganti rugi seperti itu. Lagi pula yang berakhir dengan baik, semuanya baik-baik saja," katanya
"Telah terjadi kampanye jahat terhadap universitas, dan hanya kaum fasis yang tidak bertanggung jawab untuk itu. AMU telah diserang tidak hanya oleh fasis tetapi juga orang-orang yang mengaku liberal," tambahnya.
Ketika ditanya apakah dia menginginkan permintaan maaf publik, dia mengatakan karena dia adalah pihak yang dirugikan, permintaan maaf tersebut dikirim kepadanya dan tidak untuk publik. “Sejauh menyangkut surat permintaan maaf, saya terikat dengan pernyataan saya ke pengadilan bahwa saya tidak akan mengedarkan surat permintaan maaf tersebut,” ujarnya
Sumber: https://thewire.in/media/times-of-india-apologises-for-2007-article-on-aligarh-muslim-university