Ahad 24 Jan 2021 17:24 WIB

KRG-BUMDes Penyampak Bangun Ekowisata Sungai Pengalen Babel

Paradigma wisatawan saat ini sudah bergeser pada pembangunan berwawasan lingkungan.

Wisata sungai (ilustrasi).
Foto: Antara/Yusuf Nugroho
Wisata sungai (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, MENTOK -- Komunitas Recycle Generation Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (KRG Babel) bersama Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Penyampak bergotong royong membangun ekowisata di Sungai Pengalen, Kabupaten Bangka Barat.

Gerakan bersama ini disebut merupakan salah satu bentuk kegiatan yang saling menguntungkan. "Menguntungkan dari sisi pelestarian lingkungan dan upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat," kata Pengurus KRG Babel Orie Fachridho Hermawan di Mentok, Bangka Belitung, Ahad (24/1).

Baca Juga

Sebagai generasi peduli pelestarian lingkungan, lanjut Orie, peran pemuda cukup besar dalam mendorong masyarakat menjaga kelestarian lingkungan sekaligus memanfaatkannya untuk meningkatkan kesejahteraan. Kesadaran masyarakat dalam membangun pariwisata seiring dengan gerakan peduli lingkungan akan menambah daya tarik wisatawan berkunjung.

"Ini peluang yang harus dimanfaatkan," kata dia.

Menurut dia, paradigma wisatawan saat ini sudah mengalami pergeseran. Isu-isu pembangunan berwawasan lingkungan akan semakin populer dan menarik.

Desa Penyampak di Kecamatan Tempilang, Kabupaten Bangka Barat berpotensial dikembangkan sebagai desa binaan dalam mewujudkan ekowisata Sungai Pengalen. KRG Babel akan terus melakukan pendampingan agar masyarakat dan pengelola memahami pentingnya prinsip-prinsip pariwisata berkelanjutan.

Pariwisata berkelanjutan merupakan suatu upaya pemanfaatan sumberdaya lokal yang optimal adalah dengan mengembangkan pariwisata dengan konsep ekowisata dan pemberdayaan warga setempat.

"Gerakan yang kami lakukan di Desa Penyampak dengan mengembangkan potensi ekosistem Sungai Pengalen yang menjadi salah satu sumber daya alam potensial objek ekowisata dan mendorong program konservasi sungai," kata Orie.

Ketua BUMDes Desa Penyampak, Ova Saputra mengatakan, prioritas pengembangan Sungai Pengalen di wilayah Desa Penyampak yang memiliki banyak potensi bisa menjadi sumber kehidupan masyarakat. Menjaga lingkungan sebagai pijakan awal dalam pembangunan ekowisata Sungai Pengalen.

"Kemudian dilanjutkan dengan pengembangan pariwisata dengan tetap mengedepankan lingkungan yang asri, indah dan bermanfaat," kata Ova.

Sekretaris Desa Penyampak, Wendi mendukung pengelolaan ekowisata Sungai Pengalen yang bisa menjadi pembeda dengan objek wisata lain di Provinsi Babel. KRG selama ini memberi andil yang baik dalam mengenalkan wisata alam dan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan dengan mengutamakan konservasi alam.

"Kami berharap kerja sama ini masyarakat dan wisatawan mendapatkan pengetahuan pentingnya menjaga kelestarian sungai dan kelestarian hutan bakau yang ada di desa ini," kata Wendi.

 

sumber : ANTARA
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement