Ahad 24 Jan 2021 17:25 WIB

Atap Plafon Islamic Center Ambruk, Sholat Tetap Berlangsung

Jamaah hanya diperbolehkan melaksanakan sholat di sayap kiri.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Agus Yulianto
Atap plafon Masjid Islamic Center Indramayu ambruk, Ahad (24/1) sekitar pukul 12.15 WIB. T
Foto: Lilis sri handayani
Atap plafon Masjid Islamic Center Indramayu ambruk, Ahad (24/1) sekitar pukul 12.15 WIB. T

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Ambruknya atap plafon Masjid Islamic Center Syekh Abdul Manan Kabupaten Indramayu, tak berpengaruh terhadap aktivitas sholat lima waktu di masjid tersebut, Ahad (24/1). Peristiwa ambruknya atap plafon itu terjadi saat jamaah sedang melakukan zikir, sesaat setelah Shalat Dzuhur berjamaah selesai dilakukan. 

Setelah kejadian itu, pengurus masjid sempat menutup seluruh pintu masuk yang mengarah ke bagian utama masjid. Namun, saat masuk waktu Ashar, pengelola masjid kembali membuka pintu tersebut. Para jamaah diperbolehkan masuk dan sholat Asar berjamaah pun dilakukan.

Berdasarkan pantauan Republika, petugas tetap memberi batas bekas reruntuhan material plafon tersebut. Jamaah hanya diperbolehkan melaksanakan sholat di sayap kiri. Setelah sholat berjamaah selesai dilakukan, pengelola masjid kembali menutup area masjid.

"Aktivitas di masjid tetap normal. Sholat itu kan wajib, harus tetap dilaksanakan," kata Sekretaris DKM Masjid Islamic Center Syekh Abdul Manan Indramayu, Sanusi Ghofur, saat ditemui di ruang kerjanya.

Sanusi mengatakan, para karyawan Masjid Islamic Center saat ini tengah melakukan pembersihan reruntuhan material plafon yang ambruk. Sedangkan petugas Dinas PUPR, melakukan pemotongan terhadap material reruntuhan yang masih menggantung.

Sanusi mengaku, tidak tahu pasti penyebab ambruknya plafon tersebut. Untuk masalah teknis bangunan, dia menyerahkan masalah itu pada Dinas PUPR Kabupaten Indramayu. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
سَيَقُوْلُ الْمُخَلَّفُوْنَ اِذَا انْطَلَقْتُمْ اِلٰى مَغَانِمَ لِتَأْخُذُوْهَا ذَرُوْنَا نَتَّبِعْكُمْ ۚ يُرِيْدُوْنَ اَنْ يُّبَدِّلُوْا كَلٰمَ اللّٰهِ ۗ قُلْ لَّنْ تَتَّبِعُوْنَا كَذٰلِكُمْ قَالَ اللّٰهُ مِنْ قَبْلُ ۖفَسَيَقُوْلُوْنَ بَلْ تَحْسُدُوْنَنَا ۗ بَلْ كَانُوْا لَا يَفْقَهُوْنَ اِلَّا قَلِيْلًا
Apabila kamu berangkat untuk mengambil barang rampasan, orang-orang Badui yang tertinggal itu akan berkata, “Biarkanlah kami mengikuti kamu.” Mereka hendak mengubah janji Allah. Katakanlah, “Kamu sekali-kali tidak (boleh) mengikuti kami. Demikianlah yang telah ditetapkan Allah sejak semula.” Maka mereka akan berkata, “Sebenarnya kamu dengki kepada kami.” Padahal mereka tidak mengerti melainkan sedikit sekali.

(QS. Al-Fath ayat 15)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement