Ahad 24 Jan 2021 18:08 WIB

Koordinasi Pemerintah Tangani Covid-19 Dianggap Lemah

Kegagalan koordinasi pemerintah membuat rakyat menjadi korban.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Indira Rezkisari
Seorang seniman mural membuat mural dengan tema kampanye melawan COVID -19 di kawasan Tanah Tinggi, Tangerang, Banten, Rabu (20/1/2021). Kampanye dalam bentuk mural melawan COVID-19 tersebut merupakan bagian dari edukasi bagi masyarakat untuk lebih meningkatkan kewaspadaan terhadap pandemi itu.
Foto: Antara/Muhammad Iqbal
Seorang seniman mural membuat mural dengan tema kampanye melawan COVID -19 di kawasan Tanah Tinggi, Tangerang, Banten, Rabu (20/1/2021). Kampanye dalam bentuk mural melawan COVID-19 tersebut merupakan bagian dari edukasi bagi masyarakat untuk lebih meningkatkan kewaspadaan terhadap pandemi itu.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Co-Initiator and Co-Leader Koalisi Masyarakat untuk Covid-19 (situs LaporCovid), Irma Hidayana, memandang koordinasi lintas lembaga dan institusi di jajaran pemerintah lemah dalam menangani pandemi. Hal ini menyebabkan kesalahan data terkait Covid-19 masih saja terjadi.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin (BGS) baru-baru ini mengungkapkan kekecewaannya menggunakan data kementerian yang dipimpinnya untuk program vaksinasi Covid-19. BGS lebih memilih menggunakan data yang dimiliki oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) guna program vaksinasi kepada masyarakat.

Baca Juga

"Perbedaan statement itu menunjukkan buruknya koordinasi sekaligus data yang dimiliki pemerintah selama ini. Maka tak heran pengendalian pandemi selama ini ternyata tidak dilakukan berdasarkan data yang baik, tidak didasarkan pada public health evidence yang memadai," kata Irma pada Republika, Ahad (24/1).

Irma menilai kegagalan pemerintah dalam koordinasi penanganan Covid-19 berujung rakyat yang menjadi korban. Alhasil saat ini rakyat sulit beraktivitas bebas karena masih tingginya tingkat penularan Covid-19.

Irma mengkritik pedas pemerintah yang seolah tak serius mengatasi pandemi yang telah hampir setahun berlangsung. "Pantas sekarang kita menuai angka penularan tinggi. Ini benar-benar keterlaluan. Sudah hampir setahun kok masih perlu koordinasi teknis," keluh Irma.

Irma berpesan agar koordinasi lintas sektoral tak menjadi rintangan dalam penanganan pandemi. Sebab nyawa 270 juta rakyat lah yang dipertaruhkan. "Semua pejabat publik perlu koordinasi lebih baik," ujar Irma.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement