Ahad 24 Jan 2021 18:42 WIB

KNEKS Berharap Masyarakat Ekonomi Syariah Bersinergi Kuat

Pemerintah berupaya mengembangkan ekosistem ekonomi syariah dengan lebih seimbang.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Gita Amanda
Direktur Eksekutif KNEKS Ventje Rahardjo menyatakan Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) berharap Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) dapat bersinergi kuat.
Foto: Republika/Yogi Ardhi
Direktur Eksekutif KNEKS Ventje Rahardjo menyatakan Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) berharap Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) dapat bersinergi kuat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) berharap Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) dapat bersinergi kuat. Seperti diketahui, Menteri BUMN Erick Thohir baru saja terpilih sebagai Ketua Umum MES periode 2021-2024.

"Di bawah kepemimpinan Pak Erick Tohir, sebagai Menteri BUMN yang memiliki latar belakang pengusaha. Maka diharapkan MES dapat bersinergi kuat dengan para pemangku kepentingan ekonomi syariah," ujar Direktur Eksekutif KNEKS Ventje Rahardjo Soedigno kepada Republika, Ahad (24/1).

Baca Juga

Ia menjelaskan, seiring pendirian KNEKS, pemerintah berupaya mengembangkan ekosistem ekonomi syariah dengan lebih seimbang. "Termasuk pengembangan industri produk halal, industri jasa, keuangan komersial dan sosial syariah, serta mendorong lebih banyak lagi wirausahanya," jelas dia.

Sebelumnya, Erick Thohir terpilih sebagai Ketua Umum MES dalam Musyawarah Nasional MES yang berlangsung pada Sabtu (23/1). Ia berharap, di tengah pandemi ini bisa menjadi momentum bagi ekonomi syariah agar bangkit dan berdaya tahan lebih baik terhadap gejolak.

Erick Thohir menggantikan WImboh Santoso, Ketua Otoritas Jasa Keuangan (OJK), yang menjabat Ketua Umum MES periode 2017-2020. Penetapan Erick sebagai Ketua Umum MES yang baru itu melalui keputusan 11 orang tim formatur yang dibentuk saat Munas berlangsung.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement