REPUBLIKA.CO.ID, MAMUJU -- Laznas BMH hadir tidak saja dengan bantuan yang dibutuhkan masyarakat dalam bentuk kebutuhan ragawi, tetapi juga batiniah. Hal ini diwujudkan dengan membangun masjid darurat di pengungsian yang ada di Dusun Sendana, Desa Boteng Utara, Mamuju, Jumat (22/1). Masjid tersebut rusak parah diterjan gempa beberapa hari yang lalu.
"Masjid darurat ini termasuk kebutuhan asasi umat Islam. Sebagai makhluk yang beriman, tentu saja ibadah merupakan hal yang harus dipenuhi. Dalam hal ini BMH mendirikan masjid darurat agar masyarakat dapat menunaikan ibadah shalat Jumat. Ternyata jamaah penuh sampai ke shaf paling belakang," terang Kadiv Program dan Pemberdayaan BMH Perwakilan Sulawesi Barat, Jamal Sholeh dalam rilis yang diterima Republika.co.id.
Pada kesempatan itu sang khotib mengingatkan jamaah agar sabar dan tetap mendirikan shalat.
"Kehidupan dunia ini tidak bisa lepas dari dua hal. Pertama yaitu kenikmatan. Kedua adalah musibah. Keduanya merupakan sunnatullah yang akan menimpa setiap hamba kapan dan di manapun. Oleh karena itu, solusinya adalah sabar dan tetap mendirikan shalat," urainya.
Dengan memenuhi kebutuhan spiritual ini diharapkan masyarakat dapat semakin stabil dan menerima musibah ini dengan lapang dada.
"Kita berharap masyarakat dapat segera pulih spiritual dan mentalnya, sehingga proses recovery selanjutnya dapat berjalan dengan baik. Setelah ini insya Allah, BMH bersama warga akan kembali membangun masjid yang rusak akibat gempa," tutur Jamal.
Binmas Desa Boteng Utara, Akhyar menyampaikan apresiasi tinggi atas dibangunnya masjid darurat ini.
"Jempol buat BMH dan Hidayatullah. Masyarakat disentuh sisi spiritualnya, sehingga dapat melangkah ke depan dengan lebih semangat. Luar biasa," tutupnya.