REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Guna mengantisipasi tingginya permintaan pupuk, terutama pupuk bersubsidi, PT Pupuk Indonesia pada musim tanam awal tahun ini terus memperkuat stok pupuk di berbagai gudang lini 3 atau gudang kabupaten di seluruh Indonesia. Tujuannya supaya pendistribusian ke distributor dan kios-kios bisa lebih cepat memenuhi kebutuhan petani.
Direktur Pemasaran Pupuk Indonesia Gusrizal mengatakan, saat ini stok pupuk bersubsidi yang telah siap di gudang kabupaten secara nasional berjumlah 1.228.154 ton. Ia juga menambahkan, saat ini terdapat 226.904 ton pupuk yang posisinya sudah di distributor dan kios.
"Namun angka ini tentunya sangat dinamis. Mengingat tingginya permintaan saat ini," ujar Gusrizal melalui siaran pers, Ahad (24/1).
Maka,kata dia, pihaknya mendorong para distributor mempercepat proses penebusan ke gudang. Tujuannya agar kios-kios bisa segera menyalurkan pupuk ke petani.
"Kami sudah menerbitkan surat untuk meminta distributor mempercepat penebusan," jelas dia. Gusrizal melanjutkan, serapan saat ini memang sangat tinggi, terutama di wilayah lumbung pangan seperti Jawa Barat.
Faktor kecepatan distribusi dari gudang ke distributor dan kios menjadi sangat krusial. "Oleh karena itu kami menjaga jangan sampai gudang di kabupaten ini kekurangan stok," ujarnya.
Wilayah dengan stok tertinggi saat ini Jawa Timur sebesar 240.547 ton. Disusul Jawa Barat sebesar 98.536 ton. Adapun total rincian stok pupuk berdasarkan jenisnya, terdiri dari 519.296 ton urea, 408.984 ton NPK, 105.786 ton SP36, 101.540 ton ZA dan 92.980 ton organik.
Faktor cuaca menjadi salah satu faktor pertimbangan dalam distribusi pupuk pada awal tahun ini. Hal ini disebabkan kegiatan bongkar muat di gudang dan di kios butuh perhatian ekstra dalam memastikan kualitas pupuk dan keselamatan kerja yang menjadi prioritas Pupuk Indonesia.
Gusrizal juga mengingatkan, sesuai Permentan Nomor 49 tahun 2020, petani yang berhak memperoleh pupuk bersubsidi yakni mereka yang tergabung dalam kelompok tani, sudah menyusun dan mendaftarkan dalam e-RDKK, dan di daerah tertentu, mempunyai Kartu Tani. "Bagi yang belum memiliki Kartu Tani, asalkan dia terdaftar di e-RDKK tetap kami layani secara manual," ujar dia.
Pupuk Indonesia sendiri menyalurkan pupuk bersubsidi sesuai alokasi dan dosis yang telah ditentukan oleh Kementerian Pertanian. "Selain itu, distributor juga sudah bisa lebih lancar menyalurkan pupuknya karena hampir 90 persen SK alokasi dari pemerintah daerah sudah terbit," jelasnya.