Senin 25 Jan 2021 01:15 WIB

Usai PTKM, Sleman Izinkan Pengungsi Merapi dan Ternak Pulang

Status aktivitas Gunung Merapi masih ditetapkan dalam level III atau siaga.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Muhammad Fakhruddin
Usai PTKM, Sleman Izinkan Pengungsi Merapi dan Ternak Pulang. Lahar panas turun dari Gunung Merapi seiring aktivitasnya berlanjut sejak otoritas geologi setempat menaikkan level waspada ke level tertinggi kedua pada November, di Kaliurang, Indonesia, Minggu dini hari, 24 Januari 2021.
Foto: AP Photo/Trisnadi
Usai PTKM, Sleman Izinkan Pengungsi Merapi dan Ternak Pulang. Lahar panas turun dari Gunung Merapi seiring aktivitasnya berlanjut sejak otoritas geologi setempat menaikkan level waspada ke level tertinggi kedua pada November, di Kaliurang, Indonesia, Minggu dini hari, 24 Januari 2021.

REPUBLIKA.CO.ID,SLEMAN -- Pemkab Sleman akan mulai mengizinkan pengungsi Gunung Merapi maupun ternaknya kembali ke rumah masing-masing. Hal ini menindak lanjuti rekomendasi Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG).

Sekda Sleman, Harda Kiswaya mengatakan, aktivitas Merapi masih cukup tinggi berupa erupsi efusif. Potensi bahaya berubah ke arah selatan-barat daya ke hulu Sungai Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng dan Putih paling jauh lima kilometer.

Kemudian, lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif yang bisa menjangkau radius tiga kilometer dari puncak. Selain itu, Harda mengingatkan, status aktivitas Gunung Merapi masih ditetapkan dalam level III atau siaga.

Bila diperlukan pengungsian warga di luar rekomendasi dapat dilakukan dan difasilitasi kebutuhan dasarnya. Namun, warga asal Dusun Kalitengah Lor di yang berada di pengungsian Glagaharjo dapat dipulangkan ke daerah asal mereka.

"Beserta ternak yang ada di barak ternak darurat Glagaharjo setelah selesainya PTKM 26 Januari 2021 dengan tetap meningkatkan kewaspadaan. Bila terjadi kondisi krisis Merapi setiap saat dapat digunakan kembali," kata Harda lewat Surat Edaran yang diterima Republika, Ahad (24/1).

Selain itu, Harda mengingatkan, Januari-Februari sudah masuk musim hujan yang diantisipasi terjadi ancaman bencana sekunder Gunung Merapi berupa banjir lahar. Terutama, ke sungai-sungai yang berhulu ke Gunung Merapi.

Untuk itu, penambangan di alur sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam KRB III diminta dihentikan. Lokasi wisata tetap dibuka secara terbatas kecuali Klangon, Bunker Kaliadem, Kinahrejo dan Wisata Religi Turgo.

Harda turut meminta perangkat daerah terkait penanggulangan bencana Merapi menyiagakan personel dan peralatan untuk respon cepat. Kapanewon diminta pula mengaktivasi posko lapangan dan mobilisasi relawan di wilayah masing-masing.

"Kalurahan untuk mengaktivasi unit pelaksana atau penanggulangan bencana dan mobilisasi relawan di wilayah masing-masing. Tetap menerapkan protokol kesehatan untuk pencegahan penularan Covid-19," ujar Harda. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement