Senin 25 Jan 2021 08:05 WIB

China Ancam Taiwan dengan 12 Jet Tempur

Ketegangan meningkat antara China dan Taiwan hanya beberapa hari usai Biden dilantik

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Christiyaningsih
Pesawat tempur SU-30 China. Ketegangan meningkat antara China dan Taiwan hanya beberapa hari usai Biden dilantik. Ilustrasi.
Foto: EPA-EFE/TAIWAN MINISTRY OF DEFENSE
Pesawat tempur SU-30 China. Ketegangan meningkat antara China dan Taiwan hanya beberapa hari usai Biden dilantik. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, TAIPEI - Ketegangan meningkat antara China dan Taiwan hanya beberapa hari setelah pemerintahan baru Presiden AS Joe Biden. Pesawat angkatan udara China termasuk 12 jet tempur memasuki zona identifikasi pertahanan udara Taiwan untuk hari kedua pada Ahad (24/1).

China memandang Taiwan secara demokratis memerintah sebagai wilayahnya sendiri dan dalam beberapa bulan terakhir telah meningkatkan aktivitas militer di dekat pulau itu. Namun aktivitas China selama akhir pekan menandai peningkatan pengiriman pesawat tempur dan pengebom daripada pesawat pengintai seperti yang umumnya terjadi dalam beberapa pekan terakhir.

Baca Juga

Setelah delapan pesawat pengebom China dan empat jet tempur terbang ke zona pertahanan Taiwan pada Sabtu (23/1), antara daratan Taiwan dan Kepulauan Pratas yang dikuasai Taiwan di Laut China Selatan, 15 lagi terbang ke ruang udara yang sama pada Ahad (24/1).

Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan China mengirim enam pesawat tempur J-10, empat J-16, dua SU-30, satu pesawat pengintai Y-8, dan dua pesawat anti-kapal selam Y-8. Angkatan udara Taiwan dikirim untuk menanggapi.

"Serangan peringatan lintas udara telah ditugaskan, peringatan radio dikeluarkan, dan sistem rudal pertahanan udara dikerahkan untuk memantau aktivitas tersebut," kata kementerian itu.

China belum berkomentar. Sebelumnya dikatakan tindakan semacam itu ditujukan untuk mempertahankan kedaulatan negara dan dirancang sebagai peringatan terhadap "kolusi" antara Amerika Serikat dan Taiwan.

Langkah itu kemungkinan akan semakin mengkhawatirkan Washington, yang pada Sabtu mendesak China untuk berhenti menekan Taiwan dan menegaskan kembali komitmennya terhadap pulau itu dan keinginan untuk memperdalam hubungan.

Sebelumnya pada Ahad, militer AS mengatakan kelompok kapal induk AS yang dipimpin oleh USS Theodore Roosevelt telah memasuki Laut China Selatan yang disengketakan untuk mempromosikan kebebasan laut. Biden dilantik pada Rabu (20/1). Pemerintahannya mengatakan komitmennya ke Taiwan tetap kokoh.

Amerika Serikat, seperti kebanyakan negara, tidak memiliki hubungan diplomatik formal dengan Taiwan, tetapi terikat oleh hukum untuk menyediakan pulau itu sarana untuk mempertahankan diri.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement