Senin 25 Jan 2021 08:03 WIB

BMKG Ingatkan Potensi Gempa Sesar Lembang

Masyarakat diimbau untuk selalu waspada dan mempersiapkan mitigasi bencana.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Andi Nur Aminah
Petugas BMKG memantau perkembangan gempa (ilustrasi).
Foto: Antara/Izaac Mulyawan
Petugas BMKG memantau perkembangan gempa (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandung mengingatkan masyarakat untuk selalu waspada terhadap potensi gempa di patahan Sesar Lembang. Terlebih pada periode 2010 hingga 2012 lalu telah terjadi 14 kali gempa bumi di wilayah tersebut.

Peneliti BMKG Bandung, Rasmid mengatakan tahun 2010 hingga tahun 2021 telah terjadi 14 kali gempa bumi dengan kekuatan 1,5 hingga 3,4 skala richter (SR). Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk selalu waspada dan mempersiapkan mitigasi bencana terhadap potensi bencana.

Baca Juga

"Pada tahun 2010-2012, BMKG memasang 6 seismograph di sekitar Sesar Lembang, aktivitas Sesar Lembang mulai muncul dengan kekuatan 1,5 hingga 3,4 SR," ujarnya saat dikonfirmasi, Senin (25/1).

Ia melanjutkan, pada periode tersebut patahan Sesar Lembang aktif. Namun, pasca tahun tersebut kembali tidur. Rasmid menyebut tipe pergerakan Sesar Lembang adalah strike slip (mengiri) dengan sedikit komponen vertikal."Hampir tidak ada aktivitas seismik pada periode tersebut (2012-2020)," katanya.

Ia menuturkan, Sesar Lembang merupakan sesar aktif yang memiliki panjang sekitar 25-29 KM memanjang dari Padalarang melewati Kota Lembang hingga ke Gunung Manglayang dan terbagi menjadi 3 segmen. Berdasarkan kajian paleoseismik, Sesar Lembang pernah mengalami pelepasan energi (gempa bumi) tahun 1600 dengan kekuatan mendekati 6,9 SR.

"Sejak tahun 1600 Sesar Lembang tidak beraktivitas sehingga dianggap sudah tidak aktif lagi," katanya. Namun, berdasarkan perhitungan periode ulang Sesar Lembang selama 500 tahun diperkirakan gempa bumi dengan kekuatan sebesar itu akan terjadi sekitar tahun 2100.

 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement