Senin 25 Jan 2021 08:05 WIB

Prajurit Kostrad Korban KSB Dimakamkan di Lombok Tengah

Praka Dedi Hamdani ditembak di Kampung Titigi, Distrik Sugapa, Intan Jaya, Papua.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Prosesi pemakaman Praka (Anumerta) Dedi Hamdani, anggota Yonif Raider 400/BR di Desa Pelambik, Kecamatan Praya Barat Daya, Lombok Tengah, NTB, Ahad (24/1).
Foto: ANTARA/Ahmad Subaidi
Prosesi pemakaman Praka (Anumerta) Dedi Hamdani, anggota Yonif Raider 400/BR di Desa Pelambik, Kecamatan Praya Barat Daya, Lombok Tengah, NTB, Ahad (24/1).

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Jenazah Praka Anumerta Dedi Hamdani, prajurit TNI-AD yang gugur dalam baku tembak dengan Kelompok Separatis Bersenjata (KSB) di Kampung Titigi, Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Papua dimakamkan di Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), Ahad (25/1).

Jasad Dedi Hamdani dimakamkan denganu pacara militer di kampung halamannya di TPU Desa Pelambik, Kecamatan Praya Barat Daya, Kabupaten Lombok Tengah.

Dandim 1620/Loteng, Letkol Inf I Putu Tangkas Wiratawan selaku inspektur upacara, mengatakan almarhum Dedi Hamdani meninggal di RSUD Timi kapada Jumat (23/1) pukul 11.30 WIT. Almarhum karena gugur dalam kontak tembak dengan KKSB OPM di Kampung Titigi Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Papua.

"Upacara kebesaran ini diselenggarakan sebagai penghormatan dan penghargaan bangsa dan negara atas jasa jasa dan pengabdian almarhum semasa hidupnya," kata Tangkas dalam siaran di Kota Mataram, NTB.

Tangkas mengatakan, seluruh prajurit TNI merasakan duka yang mendalam atas kepergian almarhum. Karena itu selaku inspektur upacara, ia menyatakan bela sungkawa yang sedalampdalamnya dan memberikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada almarhum.

Dia juga memanjatkan doa semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberikan ketabahan, kesabaran, bagi keluarga yang ditinggalkan. "Semoga almarhum mendapat tempat dan diterima di sisi-Nya sesuai dengan amal ibadahnya amin," ajak Tangkas meminta semua yang hadir ikut berdoa.

Pemakaman almarhum Praka Dedi Hamdani dilaksanakan secara militer sesuai protokol kesehatan COVID-19, pukul 17.40 Wita. Jenazah Praka Anumerta Dedi Hamdani tiba di Lombok melalui Bandara Internasional Lombok (BIL) pukul 15.20 Wita dengan pesawat Batik ID- 6658.

Jenazah Dedi disambut, Kasrem 162/WB Kolonel Arm Made Kariawan, Kasi Pers rem 162/ WB Kolonel Caj Rudi Priyanto, Kapolres Loteng AKBP Esty Setyo Nugroho, Danramil 1620-07/Batukliang Kapten Chb Heri Susanto dan Pasiter Kodim 1620/Loteng Kapten AA Gde Rai Budiana dengan upacara resmi militer.

Seusai upacara penyambutan, sekitar pukul 15.56 Wita, jenazah Dedi dibawa menuju rumah duka di Dusun Bagek Dewe, Desa Pelambik, Kecamatan Praya Barat Daya menggunakan mobil ambulans Bank Mandiri Syariah dikawal mobil pengawal Denpom IX/2 Mataram.

Setibanya di rumah duka, Praka Anumerta Dedi Hamdani langsung dibawa ke TPU Desa Pelambik untuk dimakamkan dengan upacara militer. Pihak keluarga Praka Dedi Hamdani sudah mengikhlaskan kepergiannya yang gugur di medan operasi dalam melaksanakan tugas negara demi NKRI.

Praka Anumerta Dedi Hamdani bertugas di Kesatuan Kostrad Yonif Raider R-408/Suhrastha Dam IV/DIP. Praka Dedi mengenyam pendidikan SD lulus tahun 2008, MTs lulus tahun 2011 dan SMA lulus tahun 2014 dan langsung masuk militer Secata Milsuk tahun 2017.

Praka Dedi dilahirkan Desa Pelambik Kecamatan Praya Barat Daya, Lombok Tengah, 30 September 1995. Praka Dedi merupakan anak pertama dari dua bersaudara dari ayah Muhdin dan ibu Sarmiati. Praka Dedi disematkan tanda jasa "Satya Lencana Wira Dharma".

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement