REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Bajak laut di lepas pantai Nigeria menculik 15 pelaut dari sebuah kapal kontainer Turki di Teluk Guinea pada Sabtu (23/1). Serangan ini dilakukan secara kejam hingga menimbulkan korban jiwa.
Seorang pelaut asal Azerbaijan meninggal dunia dalam serangan itu. Sementara, menurut pemerintah masing-masing dan daftar awak yang dilihat oleh Reuters, mereka yang diculik berasal dari Turki.
Laporan dari awak, anggota keluarga, dan sumber keamanan menggambarkan serangan itu dilakukan secara canggih dan terorganisir. Para perompak bersenjata naik ke kapal dan menembus benteng pelindungnya, kemungkinan dengan bahan peledak.
"Fakta bahwa seseorang meninggal, jumlah orang yang ditangkap, dan penggunaan bahan peledak yang nyata untuk menembus benteng kapal berarti hal itu berpotensi mengubah permainan,” kata CEO dari EOS Risk Group yang berbasis di Inggris, David Johnson.