Senin 25 Jan 2021 12:59 WIB

Jokowi: Literasi Ekonomi Syariah Perlu Ditingkatkan

Indonesia ditargetkan menjadi pusat rujukan ekonomi syariah dunia.

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Nidia Zuraya
Wakil Presiden Maruf Amin mendampingi Presiden Joko Widodo saat meresmikan peluncuran Gerakan Nasional Wakaf Uang dan Brand Ekonomi Syariah di Istana Negara, Jakarta, Senin (25/1).
Foto: KIP/Setwapres
Wakil Presiden Maruf Amin mendampingi Presiden Joko Widodo saat meresmikan peluncuran Gerakan Nasional Wakaf Uang dan Brand Ekonomi Syariah di Istana Negara, Jakarta, Senin (25/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyambut positif beroperasionalnya PT Bank Syariah Indonesia Tbk per Februari 2021 mendatang. Presiden menyebutkan, pembentukan bank syariah terbesar di Indonesia ini merupakan ikhtiar pemerintah untuk menjadikan Indonesia sebagai rujukan ekonomi syariah dunia. 

"Kita perkuat industri keuangan syariah dengan membangun satu bank syariah terbesar di Indonesia. Kita targetkan insya Allah Februari sudah bisa diselesaikan," ujar Presiden Jokowi dalam peluncuran Gerakan Nasional Wakaf Uang di Istana Negara, Senin (25/1). 

Baca Juga

Pembentukan bank syariah terbesar ini, ujar presiden, juga perlu dibarengi dengan langkah-langkah untuk meningkatkan literasi ekonomi syariah di tengah masyarakat. Sebagai catatan, Indeks Literasi Ekonomi Syariah Indonesia masih bertengger di angka 16,2 persen. Presiden Jokowi menyebut angka ini masih terbilang rendah. 

"Kita harus mempersiapkan diri sebagai pusat rujukan ekonomi syariah global. Literasi ekonomi syariah kita masih rendah. Kita masih punya sejumlah pekerjaan rumah. Masih banyak peluang untuk dapat dioptimalkan," ujar Jokowi. 

 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement