REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ada riwayat hadits yang mengatakan penciptaan perempuan berbeda dari laki-laki, yakni perempuan berasal dari tulang rusuk yang bengkok. “Saling memesanlah untuk berbuat baik kepada perempuan karena mereka diciptakan dari tulang rusuk yang bengkok,” (HR Bukhari, Muslim, dan at-Tirmidzi melalui Abu Hurairah).
Namun, bagi ulama terdahulu, hadits tersebut dipahami secara harfiah. Sedangkan ulama kontemporer, tidak sedikit yang memahaminya secara metaforis bahkan ada yang menolak keshahihannya.
Pakar Tafsir Alquran asal Indonesia, Prof. M. Quraish Shihab menjelaskan dalam bukunya, Perempuan, hadits tersebut sebenarnya bermaksud memperingatkan para lelaki supaya menghadapi perempuan dengan bijaksana. Sebab, perempuan memiliki sifat dan kecenderungan yang berbeda dengan lelaki.
Jika tidak disadari, ini akan dapat mengantarkan kaum lelaki untuk berperilaku tidak wajar. Siapa pun tidak akan mampu mengubah kodrat, termasuk kodrat perempuan.
Kalau ada yang memaksakan perubahan itu, akan berakibat fata, seperti meluruskan tulang rusuk yang bengkok. Kata bengkok dalam hadits ini tidak melecehkan perempuan.
Itu hanya gambaran yang diberikan oleh Rasulullah SAW terhadap persepsi yang keliru dari sebagian lelaki menyangkut sifat perempuan sehingga mereka memaksakan meluruskannya. Memahami hadits tersebut dengan penjelasan di atas justru mengakui kepribadian perempuan yang telah menjadi kodrat sejak lahir.