REPUBLIKA.CO.ID, oleh Dian Fath Risalah, Rizkyan Adiyudha
KPK kembali diserang oleh isu radikalisme dan taliban di dalam tubuh lembaga antikorupsi itu. Serangan lewat media sosial itu, menurut penyidik senior KPK, Novel Baswedan, adalah upaya pendukung koruptor yang kepentingannya terganggu dengan kerja pengusutan korupsi yang dilakukan oleh lembaganya.
"Isu radikal-taliban sudah sering digunakan oleh para pendukung koruptor padahal jelas itu isu tidak benar dan mengada-ada," tegas Novel dalam pesan singkatnya, Senin (25/1).
Novel mengatakan, baik pegawai ataupun penyidik KPK saat ini sudah bisa memahami bahwa ketika isu tersebut kembali diramaikan, memperlihatkan ada kepentingan sejumlah pihak yang terganggu.