Senin 25 Jan 2021 15:07 WIB

Partai Komunis Vietnam Gelar Kongres Nasional

Kongres akan membahas pemilihan pemimpin baru dan kebijakan lima tahun ke depan.

Rep: Zainur Mahsir Ramadhan/ Red: Teguh Firmansyah
Patung tokoh komunis Vietnam Ho Chi Minh.
Foto: espressostalinist
Patung tokoh komunis Vietnam Ho Chi Minh.

REPUBLIKA.CO.ID, HANOI -- Partai Komunis Vietnam akan berkumpul di kongres nasionalnya yang ke-13, sejak dilakukan terakhir kali pada 2016 silam. Agenda yang dilaporkan, adalah memilih pimpinan baru dan membentuk kebijakan untuk lima tahun ke depan

Berdasarkan informasi, kongres yang mulai dilakukan sejak Partai Komunis Vietnam berdiri pada 1930 silam, akan menghadirkan 1.600 delegasi dari seluruh negara Asia Tenggara ke Hanoi. Pertemuan sembilan hari ke depan itu, akan dilakukan secara tertutup. Para delegasi, akan memilih kepemimpinan baru untuk meningkatkan ekonomi Vietnam.

Baca Juga

Kandidat utama untuk posisi baru yang akan ditentukan di kongres, dikenal luas di lingkaran politik Hanoi. Tetapi secara resmi, masih dinyatakan sangat rahasia sejak Desember lalu, untuk mencegah perdebatan yang berpotensi kritis.

Mengutip Asiaone, Senin (25/1), dalam bulan-bulan menjelang pertemuan, diketahui terjadi persaingan yang ketat untuk memperebutkan sejumlah jabatan teratas. Vietnam, secara resmi memiliki empat 'pilar' kepemimpinan: Ketua Partai; presiden negara bagian; perdana menteri, dan Ketua Majelis Nasional.

Menilik perebutan kekuasaan pada 2016 silam, termasuk tindakan keras selanjutnya pada korupsi di pemerintahan, telah memperdalam garis kesalahan faksi di seluruh jajaran partai. Sebagian besar analis memperkirakan keberlanjutan dalam pembuatan kebijakan ekonomi, domestik, dan luar negeri Vietnam setelah kongres.

Vietnam, merupakan satu dari lima negara terakhir yang diatur sistem Komunis di dunia selain China, Kuba, Laos dan Korea Utara. Dalam prosesnya, Vietnam kini mengincar rata-rata pertumbuhan produk domestik bruto tahunan sebesar 7,0 persen selama lima tahun ke depan.

Dalam satu tahun terakhir ini, Vietnam memang telah melampaui sebagian besar perekonomian Asia. Bahkan, mereka mampu mencegah pandemi virus Corona berkat tindakan karantina, pengujian, dan pelacakan yang ketat. Sehingga hanya melaporkan 1.500 infeksi Covid-19 dengan total 35 kematian.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement