Senin 25 Jan 2021 15:30 WIB

Australia Gelontorkan Rp 10,8 T Kembangkan Angkatan Lautnya

Pengembangan angkatan laut Australia termasuk untuk rudal dan torpedo jarak jauh

Rep: Zainur Mahsir Ramadhan/ Red: Christiyaningsih
 Kapal perang tercanggih Australia HMAS Brisbane memiliki kapabilitas peluru kendali.
Foto: ABC News/Rachel Riga
Kapal perang tercanggih Australia HMAS Brisbane memiliki kapabilitas peluru kendali.

REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY — Pemerintah Australia mengeklaim akan menghabiskan dana sekitar 1 miliar dolar Australia atau sekitar Rp 10,8 triliun untuk mengembangkan kemampuan persenjataan angkatan laut baru. Pengembangan itu termasuk di antaranya adalah rudal dan torpedo jarak jauh.

Menurut pernyataan otoritas Australia, peningkatan alutsista itu merupakan bagian dari pertahanan besar-besaran di tengah persaingan dan ketegangan regional. Negeri Kanguru itu juga berencana untuk memberikan angkatan lautnya rudal anti-kapal jarak jauh yang canggih, rudal permukaan-ke-udara jarak jauh, torpedo ringan canggih, dan kemampuan serangan darat maritim untuk "memproyeksikan dan memelihara kendali laut".

Baca Juga

"Kemampuan baru ini akan memberikan pencegah yang kuat dan kredibel yang akan menjamin stabilitas dan keamanan di kawasan," kata Menteri Pertahanan Linda Reynolds dikutip The Straits Times, Senin (25/1).

Pengeluaran tersebut merupakan bagian dari peningkatan anggaran pertahanan yang diumumkan sebelumnya untuk waktu-waktu mendatang. Sejauh ini, Australia masih berusaha untuk mengalihkan fokus militernya ke kawasan Indo-Pasifik di tengah hubungan yang memburuk dengan China.

Pemerintah menyebut akan menyediakan rudal anti-kapal dan permukaan-ke-udara dengan jangkauan lebih dari 370 kilometer dan rudal serangan darat maritim dengan jangkauan 1.500 kilometer untuk meningkatkan perlindungan sumber daya dan perbatasan maritim. Selain dari menahan musuh dari jarak yang jauh lebih jauh.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement