Senin 25 Jan 2021 15:42 WIB

Pemerintah Yaman-Houthi Lanjut Negosiasi Pertukaran Tahanan

Utusan PBB untuk Yaman meminta para pihak yang bertikai untuk memprioritaskan pembebasan tahanan, khususnya tahanan yang sakit, terluka, dan yang ditahan secara sewenang-wenang - Anadolu Agency

Utusan PBB untuk Yaman meminta para pihak yang bertikai untuk memprioritaskan pembebasan tahanan, khususnya tahanan yang sakit, terluka, dan yang ditahan secara sewenang-wenang - Anadolu Agency
Utusan PBB untuk Yaman meminta para pihak yang bertikai untuk memprioritaskan pembebasan tahanan, khususnya tahanan yang sakit, terluka, dan yang ditahan secara sewenang-wenang - Anadolu Agency

REPUBLIKA.CO.ID, SANAA - Pemerintah Yaman dan pemberontak Houthi pada Minggu memulai negosiasi yang diperantarai PBB untuk pertukaran tahanan.

“Pertemuan kelima Komite Pengawas Pelaksanaan Perjanjian Pertukaran Tahanan telah dimulai hari ini di Amman, Yordania,” kata utusan PBB untuk Yaman Martin Griffiths dalam sebuah pernyataan.

Baca Juga

“Komite melanjutkan diskusi antara pihak-pihak yang berkonflik di Yaman untuk membahas pembebasan lebih banyak tahanan setelah pembebasan 1.065 tahanan Oktober lalu,” imbuh dia.

Utusan PBB itu meminta para pihak yang bertikai untuk memprioritaskan pembebasan tahanan, khususnya tahanan yang sakit, terluka, dan yang ditahan secara sewenang-wenang. "Saya juga mendesak semua pihak untuk memenuhi komitmen mereka di bawah Perjanjian Stockholm untuk membebaskan semua tahanan terkait konflik sesegera mungkin," kata Griffiths.

Sejauh ini, tidak ada komentar dari pemerintah Houthi atau pemerintah Yaman terkait pernyataan Griffiths.

Pada Desember 2018, perwakilan pemerintah dan pemimpin pemberontak Houthi mengadakan negosiasi yang diperantarai PBB di Stockholm yang menghasilkan perjanjian gencatan senjata dan pertukaran tahanan di kota pesisir Al-Hudaydah.

Yaman telah dilanda kekerasan dan kekacauan sejak 2014, ketika pemberontak Houthi yang berpihak pada Iran menguasai sebagian besar wilayah negara, termasuk ibu kotanya, Sana'a.

* Bassel Barakat di Ankara turut berkontribusi untuk laporan ini

sumber : https://www.aa.com.tr/id/dunia/pemerintah-yaman-houthi-lanjutkan-negosiasi-soal-pertukaran-tahanan/2121662
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement