Senin 25 Jan 2021 17:59 WIB

Pramugari Hingga Sopir Diminta Dapat Prioritas Vaksin

Pekerja di bidang transportasi juga berada di garda terdepan.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Nidia Zuraya
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memberikan paparan (kiri) saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi V DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (25/1/2021). Rapat tersebut beragendakan evaluasi pelaksanaan Anggaran Tahun 2020 Kemenhub serta membahas Program kerja Kemenhub Tahun 2021.
Foto: Antara/Muhammad Adimaja
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memberikan paparan (kiri) saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi V DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (25/1/2021). Rapat tersebut beragendakan evaluasi pelaksanaan Anggaran Tahun 2020 Kemenhub serta membahas Program kerja Kemenhub Tahun 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi V DPR Ridwan Bae meminta pemerintah juga memasukan para tenaga yang bekerja di bidang transportasi mendapatkan prioritas vaksin terlebih dahulu. Mulai dari pramugari, pilot, hingga sopir, dan pekerja lain di bidang transportasi.

"Semua seperti pramugari dan sopir bus dan lainnya ini divaksin duluan karena mereka berhubungan langsung dengan penumpang," kata Ridwan dalam rapat kerja Komisi V DPR dengan Kementerian Perhubungan, Senin (25/1).

Baca Juga

Ridwan menilai semua yang memiliki profesi di bidang transportasi belum mendapatkan prioritas vaksin. Dia menilai, pekerja di bidang transportasi juga berada di garda terdepan.

Menanggapi hal tersebut, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan sudah melakukan koordinasi dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). "Soal vaksin saya sudah berkirim surat kepada Kemenkes untuk operator transportasi diberikan prioritas," kata Budi.

Budi menuturkan profesi seperti pramugari, pilot, sopir bus, sopir taksi, hingga kernet diharapkan juga mendapatkan prioritas. Untuk itu, Budi menegaskan Kemenhub sudah meminta kepada Kemenkes untuk memasukan profesi tersebut dalam daftar prioritas.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement