REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Setelah berhasil menyelamatkan nyawa 11 pekerja tambang yang terjebak di bawah tanah selama 14 hari, China kembali diguncang ledakan tambang. Ledakan merenggut nyawa tiga orang pekerja.
Selain menewaskan tiga pekerja, ledakan pipa gas alam di Dalian, Provinsi Liaoning, Senin, juga melukai delapan orang lainnya.
Ledakan yang terjadi di dekat kawasan permukiman Distrik Jinzhou itu juga menyulut kebakaran bengkel mobil sehingga menimbulkan ledakan berikutnya.
"Saluran pipa gas sudah diputus dan penyelidikan awal menunjukkan bahwa ledakan itu terjadi karena kebocoran pipa gas alam," demikian media resmi China.
Sebelumnya ledakan tambang emas di Provinsi Shandong pada Ahad (10/1) banyak menyita perhatian publik karena terdapat 22 pekerja tambang yang berada di kedalaman 600 meter di bawah tanah. Melalui berbagai upaya yang melelahkan, 11 orang pekerja tambang berhasil diselamatkan pada Ahad (24/1).
Para penyintas di bawah tanah itu dikirimi makanan dan obat-obatan melalui saluran yang dibor secara khusus oleh petugas penyelamatan. Namun 11 pekerja tambang lainnya tidak berhasil diselamatkan dan berakhir dengan kematian.
Pengelola tambang emas tersebut ditahan atas kelalaian dan keterlambatannya melapor mengenai peristiwa ledakan itu kepada pihak terkait.