Senin 25 Jan 2021 20:58 WIB

Kasus Rasisme, Ketua Projamin Penuhi Panggilan Bareskrim

Ketua Relawan Pro Jokowi Amin membantah telah melakukan kasus rasisme.

Rep: Ali Mansur/ Red: Bayu Hermawan
Natalius Pigai
Foto: Antara/ Widodo S. Jusuf
Natalius Pigai

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Relawan Pro Jokowi Amin (Projamin), Ambroncius Nababan memenuhi panggilan penyidik Bareskrim Polri untuk dilakukan pemeriksaan terkait kasus rasisme terhadap tokoh Papua, Natalius Pigai. Ambroncius dilaporkan ke Polda Papua Barat atas tindakan rasisnya terhadap mantan Komisioner Komnas HAM tersebut di media sosial Facebook.

"Sebenarnya saya harusnya menghadap dua hari lagi, tapi karena kita sebagai Ketum Projamin saya terpanggil untuk sampaikan bahwa saya ini bertanggung jawab. Saya gak lari dan tidak akan ingkar dari hukum karena saya akan hadapi dengan hati yang tulus," ujar Politikus Partai Hanura  Jakarta Selatan, Senin (25/1).

Baca Juga

Lebih lanjut, Ambroncius membantah telah berbuat rasis terhadap Natalius Pigai yang mengkritik kebijakan pemerintah terkait vaksin Sinovac. Ia mengaku postingan yang terindikasi berbau rasisme itu sebagai sindiran bukan hinaan. Dalam postingan di akun Facebooknya, Ambroncius menyandingkan foto Natalius Pigai dengan seekor gorila dengan disertai kata-kata yang dianggap melecehkan. 

"Isunya sebenarnya itu hanya untuk untuk pribadi jadi saya dengan pribadi Natalius Pigai. Jadi sekarang sudah mulai berkembang jadi rekan-rekan saya melakukan perbuatan rasis sebenarnya gak ada, saya bukan rasis," katanya.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اِذْ اَنْتُمْ بِالْعُدْوَةِ الدُّنْيَا وَهُمْ بِالْعُدْوَةِ الْقُصْوٰى وَالرَّكْبُ اَسْفَلَ مِنْكُمْۗ وَلَوْ تَوَاعَدْتُّمْ لَاخْتَلَفْتُمْ فِى الْمِيْعٰدِۙ وَلٰكِنْ لِّيَقْضِيَ اللّٰهُ اَمْرًا كَانَ مَفْعُوْلًا ەۙ لِّيَهْلِكَ مَنْ هَلَكَ عَنْۢ بَيِّنَةٍ وَّيَحْيٰى مَنْ حَيَّ عَنْۢ بَيِّنَةٍۗ وَاِنَّ اللّٰهَ لَسَمِيْعٌ عَلِيْمٌۙ
(Yaitu) ketika kamu berada di pinggir lembah yang dekat dan mereka berada di pinggir lembah yang jauh sedang kafilah itu berada lebih rendah dari kamu. Sekiranya kamu mengadakan persetujuan (untuk menentukan hari pertempuran), niscaya kamu berbeda pendapat dalam menentukan (hari pertempuran itu), tetapi Allah berkehendak melaksanakan suatu urusan yang harus dilaksanakan, yaitu agar orang yang binasa itu binasa dengan bukti yang nyata dan agar orang yang hidup itu hidup dengan bukti yang nyata. Sungguh, Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui.

(QS. Al-Anfal ayat 42)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement