Menurut Efi, kasus kekerasan terhadap perempuan ini mayoritas didorong oleh faktor ekonomi, ketidakharmonisan keluarga, dan sejumlah faktor lainnya.
"Faktor ekonomi juga menjadi mayoritas penyebab meningkatnya kasus kekerasan terhadap perempuan, ekonomi ini pasti berpengaruh terhadap kondisi keluarga, apalagi saat ini dilanda pandemi," ujarnya.
Pihaknya, pada 2021 bertekad menurunkan angka kasus kekerasan terhadap perempuan dengan menjalankan program desa ramah perempuan dan anak.
"Kami berharap di desa nantinya bisa memasukkan program desa ramah perempuan dan anak yang berkaitan dengan program yang sudah dilaunching oleh Kementerian Desa," ujarnya.