Selasa 26 Jan 2021 00:47 WIB

Dampak Buruk Melewatkan Istirahat Siang pada Kesehatan Tubuh

Melewatkan jam istirahat meningkatkan risiko kelelahan fisik dan mental 7 kali lipat.

Rep: Adysha Citra Ramadhani/ Red: Dwi Murdaningsih
Makan siang di meja kerja.
Foto: Reuters
Makan siang di meja kerja.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kesibukan terkadang membuat orang-orang melewatkan jam istirahat siang. Padahal, kebiasaan ini dapat berdampak buruk bagi kesehatan fisik dan juga mental.

Hal ini diungkapkan dalam studi yang dilakukan oleh tim peneliti dari Inland Norway University of Applied Sciences. Studi ini menggunakan data dari survei Statistics Norway selama periode 2013-2016.

Baca Juga

Menurut studi ini, jeda istirahat siang saat bekerja dapat membawa manfaat bagi kesehatan fisik dan mental. Sebaliknya, kebiasaan melewatkan jam istirahat siang dapat meningkatkan risiko kelelahan fisik dan mental hingga tujuh kali lebih besar.

Tak hanya itu, orang-orang yang terbiasa melewatkan jam istirahat siang juga kerap mengalami masalah tidur. Mereka mengalami kesulitan tidur dua kali lebih sering dibandingkan orang-orang yang memanfaatkan jam istirahat siang.

"Berbicara dengan rekan kerja mengenai hal-hal selain pekerjaan tampak mempengarhi kesehatan fisik dan mental kita," ujar salah satu peneliti dari inland Norway University of Applied Sciences Profesor Leif Rydstedt, seperti dilansir Science Norway.

Berdasarkan studi ini, ada beberapa keluhan yang kerap dialami orang-orang yang melewatkan jam istirahat siang. Mereka cenderng akan mengalami kelelahan fisik dan mental, serta dalam beberapa kasus mengalami masalah kesehatan mental.

"Tapi yang pertama dan utama adalah mereka akan merasa letih dan lelah," tukas Profesor Rydstedt.

Berdasarkan temuan ini, Profesor Rydstedt mengingatkan para pekerja mengenai pentingnya menggunakan dan memanfaatkan jam istirahat siang sebagaimana mestinya. Hal ini juga penting untuk diperhatikan oleh orang-orang yang selama pandemi ini masih bekerja dari rumah.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement