REPUBLIKA.CO.ID, MILAN -- Derby Della Madonnina jilid II musim 2020/2021 akan segera bergulir. Kali ini terjadi pada perempat final Coppa Italia.
Inter Milan berperan sebagai tuan rumah sehingga grande partita ini berlangsung di Stadion Giuseppe Meazza, Rabu (27/1) dini hari WIB. Sebelumnya pertemuan pertama kedua tim pada musim ini terjadi pada pentas Serie A Italia dan AC Milan keluar sebagai pemenang dengan skor tipis 2-1.
Berjalannya waktu, baik Inter maupun Milan terus melakukan pembenahan. Skuat polesan Stefano Pioli dan anak asuh Antonio Conte, sementara merajai Serie A. Tentu saja, duel di Coppa bakal berbeda.
Namun atas nama rivalitas, tensi laga diprediksi tetap tinggi seperti biasanya. Tak peduli pada ajang apa mereka berhadapan. Apalagi, jelang partai ini, Nerazzurri serta Rossoneri baru saja mendapatkan hasil mengecewakan.
Dari sisi Inter terlebih dahulu. Pasukan biru-hitam gagal melajutkan tren kemenanangan. Setelah sempat membungkam Juventus, Romelu Lukaku dkk ditahan imbang Udinese, 0-0, di Dacia Arena, Ahad (24/1) dini hari WIB.
Fakta demikian membuat La Beneamata belum bisa menyamai perolehan poin Milan di puncak klasemen. Padahal di pertandingan lain, sang rival, ditumbangkan Atalanta.
Lupakan apa yang terjadi di kota Udine. Ada Coppa Italia di depan mata. Conte mengakui, turnamen ini tidak sebanding dengan Serie A dan Liga Champions dari sisi ekonomi. Namun bukan berarti timnya bakal bermain setengah hati.
"Tidak ada yang meremehkan pertandingan ini. Kami akan berusaha untuk menang, seperti yang biasa kami lakukan. Kami tak ingin membatasi diri sendiri. Kami harus menemukan pendekatan tepat untuk mengalahkan AC Milan dan melaju ke semifinal," kata allenatore 51 tahun, dikutip dari Football Italia, Senin (25/1).
Belum diketahui apakah sang arsitek tim bisa mendampingi anak asuhnya atau tidak di Giuseppe Meazza. Pasalnya, saat Inter mentas di markas Udinese, Conte berseteru dengan wasit Fabio Maresca. Keduanya hampir beradu fisik di lorong menuju kamar ganti.
Beralih ke AC Milan. Seperti sudah disinggung sebelumnya, Rossoneri baru saja merasakan kekalahan. Lebih menyakitkan dibanding Inter.
Zlatan Ibrahimovic dkk ditaklukkan La Dea, 0-3 di San Siro. Status Il Diavolo sebagai juara paruh musim di Serie A tak terganggu. Namun tetap saja, saat sebuah tim dibantai di rumah sendiri, meninggalkan kepahitan.
Ibrahimovic merasa, kubunya melakukan kesalahan, nyaris di semua aspek. Ia mengeklaim berjuang sendirian di area penyerangan lantaran tak selalu mendapatkan bantuan dari lini kedua. Namun ia tak ingin mencari alasan. "Yang terpenting sekarang kami memulihkan energi dan fokus pada laga berikutnya. Kami memiliki kesempatan menebusnya," tegasnya.
Sama seperti Ibrahimovic, pelatih AC Milan, Stefano Pioli, lebih memilih berpikir ke depan. Apa yang terjadi di San Siro, akhir pekan lalu, cukup jadi pelajaran. Sekarang saatnya menuju derbi.
Agaknya kedua kubu mencari pelampiasan. Sebuah pelipur lara atas hasil buruk yang dialami pada giornata ke-19 Serie A. Tentu saja, ini bukan sekadar ajang penebusan biasa.
Derby Della Madonnina salah satu bigmatch bersejarah di jagat sepak bola global. Pertemuan Inter vs Milan di partai resmi, sudah berlangsung sebanyak 266 kali. Kubu biru-hitam memenangkan 82 laga.
Kemudian skuat Il Diavolo unggul di 77 partai. Sisanya 67 pertandingan, berkesudahan imbang. Ini hitungannya di berbagai kompetisi.
Khusus di ajang Coppa Italia, Milan mendominasi. Dari 24 pertemuan, skuat merah-hitam menjadi pemenang di 10 kesempatan. Nerazzurri berjaya di tujuh partai. Kemudian, tujuh duel lainnya, berakhir sama kuat.