Selasa 26 Jan 2021 12:39 WIB

Pria AS Lontarkan Cercaan Anti-Muslim di Pom Bensin

Pelaku dibebaskan kurang dari 24 jam setelah ditangkap polisi.

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Ani Nursalikah
Pria AS Lontarkan Cercaan Anti-Muslim di Pom Bensin. Ilustrasi Islamofobia
Foto: Foto : MgRol_94
Pria AS Lontarkan Cercaan Anti-Muslim di Pom Bensin. Ilustrasi Islamofobia

REPUBLIKA.CO.ID, PORTLAND -- Sebuah tayangan video menunjukkan seorang pria di Oregon, Amerika Serikat, mengancam akan membunuh seorang karyawan pom bensin yang ketakutan, sembari melontarkan cercaan anti-Muslim. Potongan video penuh kebencian itu menunjukkan Brian Christopher Miller (43 tahun), berteriak ke pemilik pom bensin Chevron di tenggara Portland.

Putra korban mengatakan kepada KOIN, saat itu pelaku berhenti untuk membeli rokok pada Jumat. Miller kemudian berteriak kepada karyawan yang merupakan seorang keturunan Afghanistan-Amerika berusia 68 tahun.

Baca Juga

"Itukah cara kami melakukan sesuatu di Amerika, Afghanistan? Alqaidah? Osama? Hah, benarkah? Anda takut? Aku akan mengambil kamera itu dari tangan sialanmu, Bung. Saya tidak suka kamera," teriak Miller kepada karyawan pom bensin tersebut, dilansir di New York Post, Selasa (26/1).

Video tersebut menunjukkan Miller kemudian berjalan di belakang meja dan mengambil dua bungkus rokok sambil menjatuhkan uang lima dolar AS ke lantai. Miller tetap berteriak kepada korban.

"Anda dapat berutang kepada saya, Anda dapat berutang kepada saya. "Anda memanggil polisi, saya orang yang mudah ditemukan!" kata Miller kepada karyawan tersebut.

Miller lantas melemparkan beberapa barang ke pria tersebut, sementara pria itu terus merekam insiden yang tengah berlangsung di dalamnya. Pelaku kemudian mengacungkan jari tengah sebelum menyarankan korban mengunggah potongan video itu di Youtube untuk memberi tahu orang lain apa yang telah dilakukan orang Amerika kepadanya. Miller menyebut korban sebagai para imigran yang tidak suci.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement