REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Khalifah ke-6 Dinasti Fatimiyah, Al-Mansur, yang berjuluk Al-Hakim bi Amrillah, memerintah selama 25 tahun.
Selama itu pula dia mengeluarkan beberapa keputusan yang sangat aneh. Misalnya dia sering melecehkan orang Kristen dan Yahudi, dengan melarang orang Kristen pergi dan ke luar rumah tanpa menggantung salib emas atau perak di leher.
Setelah itu dia mengubah kebijakannya, sehingga salip emas atau perak itu diganti dengan salib kayu. Dia juga memerintahkan orang Yahudi untuk menggantung patung anak sapi di dada mereka juga.
Dia juga melarang orang Yahudi dan Kristen memasuki pemandian umum tanpa menggantungkan lonceng di leher mereka untuk membedakan mereka dari Muslim.
Al-Hakim juga pernah meminta agar orang Kristen meninggalkan pemandian mereka. Hingga kemudian, pada saat-saat tertentu, pemeluk Kristen dideportasi ke Bizantium.
Dia juga membongkar beberapa gereja, kemudian mengizinkannya untuk dibangun, dan melarang perempuan meninggalkan rumah, baik pada malam hari maupun pada siang hari.
Selain itu Al-Hakim juga melarang penjualan beberapa sayuran dan makanan, dan ikan yang tidak terkelupas. Dia melarang orang pergi ke kafe dan memerintahkan pembunuhan semua anjing di Kairo.
Banyak penduduk kesal dengan banyaknya keputusan buruk dan tidak teraturnya itu. Sehingga mereka mulai menolaknya dengan berbagai cara. Namun hal paling terkenal dan bahkan paling aneh yang membuat Al-Hakim menjadi terkenal yaitu dia mengaku dirinya Tuhan.
Hal itu karena ada kelompok ekstremis dari komunitas Druze yang mendatanginya lalu menganggap bahwa ada Tuhan di dalam diri Al-Hakim. Karena itulah, Al-Hakim memerintahkan untuk turut mendoakan dirinya saat seorang Muslim mendoakan Nabi Muhammad SAW.