Selasa 26 Jan 2021 17:51 WIB

Dinkes Depok Siap Tanggulangi Kasus DBD dan Chikungunya

Monitoring laporan kasus DBD dan Cikungunya terus dilakukan dari puskesmas dan RS.

Rep: Rusdy Nurdiansyah/ Red: Andi Nur Aminah
Petugas Dinas Kesehatan melakukan pengasapan (fogging) di permukiman warga  untuk mengendalikan perkembangbiakan nyamuk (ilustrasi)
Foto: ANTARA/Prasetia Fauzani
Petugas Dinas Kesehatan melakukan pengasapan (fogging) di permukiman warga untuk mengendalikan perkembangbiakan nyamuk (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok terus melakukan berbagai langkah antisipatif untuk menghadapi kasus demam berdarah dengue (DBD) dan Cikungunya. Salah satu upayanya adalah dengan meningkatkan monitoring kasus serta bersinergi bersama puskesmas serta rumah sakit (RS) di Kota Depok.

"Kami terus melakukan penanganan kasus DBD dan Chikungunya agar tidak meningkat. Selain juga agar warga terbebas dari penyakit tersebut," ujar Kepala Bidang Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (P2P) Dinkes Kota Depok, Umi Zakiati di Balai Kota Depok, Selasa (26/1).

Baca Juga

Menurut Umi, pihaknya sudah melakukan monitoring laporan kasus dari puskesmas, RS, juga fasilitas layanan kesehatan swasta. Dengan begitu, kasus DBD maupun Chikungunya di Kota Depok dapat terus terpantau. "Kami sudah menginstruksikan puskesmas dan RS untuk menangani pasien DBD dan Chikungunya sesuai kewenangan dan standar operasional prosedur (SOP). Tujuannya agar penderita DBD maupun Chikungunya dapat memperoleh pengobatan secara tepat," jelasnya.

Umi mengatakan, imbauan kepada masyarakat melalui kelurahan dan kecamatan juga dilakukan oleh Dinkes Kota Depok. Yakni dengan melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) 3M Plus setiap minggu. Selain itu melakukan pemeriksaan jentik berkala (PJB), larvasidasi di wilayah masing-masing dengan pelaksanaan foging fokus pada wilayah yang ditemukan kasus DBD.

"Kami berharap dengan berbagai langkah yang dilakukan dapat meminimalisir kasus DBD dan Chikungunya di Kota Depok. Tentunya juga dengan kontribusi dari masyarakat untuk tetap menjaga kebersihan lingkungan. Jadi, perlu dukungan dan kontribusi dari masyarakat dengan perilaku hidup bersih serta tetap menjaga lingkungan," ujarnya. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement