REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Pemerintah Kota (Pemkot) Malang memberikan insentif Rp 1 Juta setiap bulan untuk para penghafal Alquran. Untuk sementara, baru 56 penghapal yang akan menerima insentif tersebut.
"Sementara yang terkumpul 56 penghapal Alquran dan dia punya santri. Sementara yang bisa kita bantu hafidz-nya dulu," ucap Wali Kota Malang, Sutiaji saat bersilaturahim dengan para penghapal Alquran di Gedung Bersama Lantai IV Balaikota Malang, Selasa (26/1).
Menurut Sutiaji, para penghapal Alquran sudah pernah menerima insentif selama tiga bulan pada 2020. Langkah ini dilakukan dalam rangka menjalankan program "1 RW 1 Hafidz Alquran". Setiap kelurahan diharapkan dapat terpantau kegiatan tahfiz Qurannya sehingga program tersebut dapat terlaksana.
Kota Malang memiliki potensi untuk mewujudkan program 1 RW 1 Hafidz Quran. Hal ini karena banyak surau, langgar, mushalla dan masjidtelah memiliki Taman Pendidikan Quran (TPQ). "Hal ini yang harus dikuatkan," ucapnya.
Sutiaji juga meminta informasi apabila terdapat peserta didik yang kesulitan pembiayaan. Hal ini terutama peserta didik yang mengikuti kegiatan tahfidz Quran. Sutiaji berharap Pemkot Malang dapat memberikan solusi untuk mereka.
Di kesempatan itu, Sutiaji juga menitipkan pesan untuk selalu mematuhi protokol kesehatan 5M selama pandemi Covid-19. Yakni, memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, serta membatasi mobilisasi dan interaksi. “Santrinya diingatkan sekarang bukan 3M lagi tapi 5M," ungkapnya.
Total kasus positif Covid-19 di Kota Malang telah mencapai 5.125 orang, Selasa (26/1). Dari jumlah tersebut, 456 orang meninggal dan 4.257 orang dinyatakan sembuh. Sementara untuk 412 orang lainnya masih dalam perawatan dan isolasi.