REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Menteri Kesehatan Jerman Jens Spahn pada Selasa mendukung usulan Uni Eropa (EU) untuk membatasi vaksin Covid-19 yang keluar dari wilayah benua biru itu. Ia mengatakan Eropa harus mendapatkan bagian yang adil.
Uni Eropa mengusulkan agar dibuat daftar ekspor vaksin di tengah frustrasi penundaan pengiriman vaksin Covid-19 AstraZeneca dan masalah pasokan lainnya. "Saya dapat memahami bahwa terjadi masalah produksi, tetapi situasi itu harus memiliki dampak terhadap semua orang dengan cara yang sama," kata Spahn kepada stasiun televisi ZDF.
"Ini bukan tentang Eropa terlebih dahulu, tetapi tentang pembagian adil di Eropa," lanjutnya, menambahkan bahwa langkah untuk membatasi ekspor vaksin keluar Eropa cukup logis.
Pada Jumat, AstraZeneca mengatakan kepada Uni Eropa bahwa pihaknya tidak dapat memenuhi target pasokan vaksin hingga akhir Maret. Ini menjadi pukulan lebih lanjut bagi upaya penanganan pandemi Uni Eropa setelah Pfizer mengumumkan perlambatan pasokan sementara pada Januari.
Spahn mengatakan hal menggembirakan bahwa jumlah kasus harian Covid-19 di Jerman menurun dan, jika tren itu terus berlanjut, keputusan soal pembatasan Covid-19 dapat ditetapkan. "Satu hal yang pasti, sekolah dan tempat penitipan anak menjadi yang terakhir ditutup dan jika terjadi pelonggaran pembatasan, mereka yang akan dibuka lebih dahulu," katanya.