REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Chelsea mengambil langkah cepat dengan memecat Frank Lampard sebagai pelatih. Bagaimana tidak, the Blues sudah merogoh kocek sampai 222 juta poundsterling atau setara dengan 4,2 triliun untuk belanja pada bursa transfer musim panas lalu, tapi hasilnya tak kunjung terlihat. Chelsea kini berada di posisi sembilan klasemen setelah 19 pertandingan.
Oleh karena itu, legenda Manchester United, Gary Neville, mengaku tak terkejut dengan keputusan Chelsea. Ia menilai Lampard memang sudah mengalami tekanan sejak beberapa pekan terakhir. Padahal, lanjutnya, Lampard juga berada di posisi yang sama musim lalu, saat ditunjuk Chelsea sebagai pelatih, dalam keadaan klub menjalani embargo transfer.
Namun, skuad muda klub asal London itu justru tampil beringas dan konsisten, dibandingkan dengan hadirnya tujuh pemain baru musim ini. ''Saat klub mulai mengeluarkan uang seperti yang mereka lakukan musim panas (tahun ini), dan membawa pemain tersebut, itu akan selalu membawa ekspektasi besar,'' kata Neville, dikutip dari Sky Sports, Selasa (26/1).
Neville tahu betul apa yang akan terjadi di Chelsea saat ekspektasi besar muncul, yaitu klub menginginkan hasil yang instan. Neville mengatakan Lampard tidak ingin orang-orang minta maaf kepadanya. Melainkan hanya ingin mengerti fakta klub selalu bersikap seperti ini kepada setiap manajer mereka.
''Performa yang inkonsisten dan hasil dalam enam pekan terakhir telah membuatkan dipecat. Mungkin kita semua merasa dia perlu diberi sedikit waktu, tapi saya tidak terkejut dengan melihat semua ini terjadi,'' katanya.