Selasa 26 Jan 2021 21:43 WIB

Calon Istri Dituntut Salehah, Calon Suami Juga Mesti Saleh?

Kriteria saleh dan salehah harus dimiliki calon suami istri

Rep: Imas Damayanti/ Red: Nashih Nashrullah
Kriteria saleh dan salehah harus dimiliki calon suami istri. ilustrasi suami istri
Foto: antarafoto
Kriteria saleh dan salehah harus dimiliki calon suami istri. ilustrasi suami istri

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Sebagaimana agama Islam memberikan perhatian seksama terhadap pemilihan seorang calon istri, demikian pula halnya perempuan terhadap pemilihan seorang calon suami.

Pada keduanya, hal yang perlu diperhatikan adalah keterikatannya dengan akhlak agama. Muhammad Bagir dalam buku Muamalah Menurut Alquran, Sunah, dan Para Ulama menjelaskan, apabila kuat agama seseorang, maka niscaya dia akan memuliakan istrinya dan tidak akan pernah menzaliminya, meskipun di saat dia tidak mencintainya. Hal ini sebagaimana hadis Nabi Muhammad SAW dari Ibnu Abbas RA: 

Baca Juga

عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رضي الله عنهما، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَآله وسَلَّمَ، قَالَ: «خَيْرُكُمْ خَيْرُكُمْ لِأَهْلِهِ، وَأَنَا خَيْرُكُمْ لِأَهْلِي 

“Khairukum khairukum li-ahlihi wa anaa khairukum li-ahliiy.” Yang artinya: “Sebaik-baik kalian adalah orang yang paling baik bagi keluarganya. Dan aku (Nabi Muhammad) yang paling baik bagi keluargaku.” (HR at-Tirmidzi)

Tentang memilih calon suami, Imam Al-Ghazali berpendapat adalah wajib hukumnya bagi seorang wali (ayah atau anggota keluarga lainnya yang bertanggung jawab atas diri seorang perempuan) menilai dengan seksama sifat-sifat yang disandang oleh seorang calon suami.

Si wali, menurut Imam Al-Ghazali, ditekankan untuk memilihkan calon suami yang terbaik bagi putri atau saudara perempuannya. Bahkan, Rasulullah SAW bersabda: 

من زوَّج كريمتَه من فاسقٍ فقد قطع رحِمَها “Siapa saja yang mengawinkan anak perempuannya dengan seorang fasik (rusak akhlaknya), sama saja dia dengan orang yang memutuskan tali kekerabatannya dengan anaknya itu.”  

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement