Rabu 27 Jan 2021 08:41 WIB

Rasio Kredit Bank di Indonesia Kalah dari Negara ASEAN

rRasio kredit perbankan di Indonesia hanya 35,47 persen dari PDB

Rep: Novita Intan/ Red: Nidia Zuraya
Kredit bank (ilustrasi)
Foto: Tim Infografis Republika
Kredit bank (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk menilai rasio kredit, dana pihak ketiga (DPK), dan aset perbankan terhadap produk domestik bruto (PDB) di Indonesia masih kalah dari negara di kawasan Asia Tenggara seperti Singapura dan Thailand. Tercatat rasio kredit Indonesia hanya 35,47 persen dari PDB tanah air. 

Direktur Corporate Banking BNI Silvano Rumantir mengatakan rasio kredit Singapura sebesar 136 persen dari PDB dan Thailand sebesar 118 persen dari PDB.

Baca Juga

“Rasio kredit, DPK, dan aset bank terhadap PDB masih di bawah tetangga di ASEAN, Singapura, Thailand,” ujarnya kepada wartawan, Rabu (26/1).

Tercatat rasio DPK bank di Indonesia hanya 37,88 persen dari PDB. Sedangkan Singapura sebesar 135 persen dari PDB dan Thailand 121 persen dari PDB.

Sama halnya dengan aset. Di Indonesia, rasio aset bank sebesar 54,08 persen dari PDB. Padahal, rasio aset bank di Singapura sebesar  272 persen dari PDB dan Thailand sebesar 174 persen dari PDB.

Atas kondisi ini, Silvano melihat bank perlu lebih gencar meningkatkan literasi dan inklusi keuangannya. Harapannya agar masyarakat bisa lebih melek dengan produk-produk bank dan ingin memilikinya.

"Harapannya lebih banyak jumlah anggota masyarakat yang masuk ke sistem bank supaya kita meningkatkan national savings, lebih banyak DPK yang masuk dan bank bisa salurkan dengan sistem yang ada untuk dukung pertumbuhan ekonomi ke depan," ucapnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement