REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Jasamarga Transjawa Tollroad (JTTRD) melakukan rekayasa lalu lintas contra flow di ruas tol Surabaya-Gempol Jatim, karena telah terjadi longsor di KM 06+200 jalur A (arah Gempol). Rekayasa untuk keamanan pemakai jalan sebab pada lajur 1 dan 2 di tol yang mengarah ke Gempol sementara ditutup.
GM Representative Office 3 Jasamarga Transjawa Tollroad (GM RO 3 JTTRD) Hendri Taufik mengatakan, kejadian diawali dengan temuan penurunan tanah yang mengakibatkan retakan pada lajur 1 di KM 06+200 Senin (25/01) sekitar pukul 00.00 WIB. Sehingga, dilakukan penutupan lajur 1 dan penanganan pada lokasi untuk menghindari penurunan dan retakan berlanjut.
Pada Selasa (26/01) saat proses perbaikan berjalan dengan cara penguatan tanah berupa penutupan mortar, kembali terjadi penurunan tanah sehingga perlu dilakukan penutupan pada lajur 1 dan 2 di lokasi tersebut. "Pihak Jasa Marga terus berkoordinasi dengan Tim Geoteknik dari ITS untuk memantau kondisi longsoran tersebut," kata Hendri, dalam keterangan pers-nya kepada wartawan di Surabaya, Rabu (27/1).
Sementara, saat ini dilakukan penanganan pertama dengan pemasangan karung pasir di tepi dan di kaki longsoran. "Jasa Marga juga telah menyiapkan mitigasi risiko untuk mengantisipasi kepadatan yang terjadi akibat kejadian longsor tersebut, berupa pengurangan Kapasitas Transaksi di Gerbang Tol Dupak dan Banyu Urip menyesuaikan Kapasitas Lajur yang masih bisa dilewati dan berkoordinasi dengan kepolisian," katanya.
Untuk rekayasa atau contra flow dilakukan pada bukaan jalur tol terdekat, yaitu pada KM 5+600 s.d KM 09+000. "Kami memohon maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan akibat adanya penanganan longsor itu. Kami juga mengimbau pengguna jalan untuk mengantisipasi perjalanan sebelum memasuki jalan tol, tetap berhati-hati dan menaati rambu-rambu terutama di sekitar lokasi pekerjaan," katanya, meminta.