REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta Hari Nugroho mengatakan, pembangunan flyover Lenteng Agung dan flyover Tanjung Barat sudah rampung hingga 97 persen. Dua jalan layang berbentuk tapal kuda di Jakarta Selatan itu pun direncanakan bakal diuji coba dalam pekan ini.
"Akhir bulan Januari ini mau diuji coba. Kita sedang koordinasikan hal ini dengan Dinas Perhubungan dan Polda Metro Jaya," kata Hari kepada Republika.co.id, Rabu (27/1).
Selama proses uji coba, kata dia, masyarakat bisa menggunakan dua jalan layang tersebut. "Itu akan mengurai kemacetan dan membantu sekali orang berbalik arah karena perlintasan kereta api sudah ditutup," kata dia.
Setelah dilakukan uji coba, lanjut dia, pihaknya akan melakukan evaluasi. Hasil evaluasi akan dijadikan bahan untuk perbaikan sejumlah fasilitas ataupun infrastruktur yang diperlukan. Setelah itu, dilakukan uji coba tahap 2 dan evaluasi terakhir. "Kalau sudah oke, baru diresmikan," ujarnya.
Hari menambahkan, pembangunan dua flyover itu kini sudah mencapai 97 persen. Pembangunan flyover Lenteng Agung sebelumnya sempat terganggu karena terkendala proses pembebasan lahan. "Alhamdulillah sekarang sudah beres," kata dia.
Flyover Lenteng Agung dibangun dengan nilai kontrak Rp 144,4 miliar. Panjang flyover ini di sisi barat 430 meter dan sisi timur 450 meter. Sedangkan lebarnya 6,5 meter.
Sedangkan flyover Tanjung Barat dibangun dengan nilai kontrak Rp 163,2 miliar. Panjang flyover ini di sisi barat 540 meter dan sisi timur 590 meter. Sedangkan lebarnya 8 meter.
Keberadaan dua flyover tersebut bakal membuat pengendara tak perlu lagi melintasi rel kereta api (perlintasan sebidang) jika ingin berputar arah. Keberadaannya juga bakal mengurangi kemacetan yang sebelumnya diakibatkan antrean pengendara saat berputar arah di perlintasan sebidang.