Rabu 27 Jan 2021 12:39 WIB

6 Poin Pertimbangan Vaksin Covid dari Sudut Pandang Islam

Pelestarian hidup merupakan salah satu tujuan inti ajaran Islam.

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Ani Nursalikah
6 Poin Pertimbangan Vaksin Covid dari Sudut Pandang Islam. Jamaah masjid Al Abbas Islamic Center, Balsal Heath,  Birmingham Inggris menerima suntikan vaksin Covid-19, Kamis (21/1). Diharapkan sekitar 300 hingga 500 orang menerima vaksin di tempat ini.
Foto: REUTERS/CARL RECINE
6 Poin Pertimbangan Vaksin Covid dari Sudut Pandang Islam. Jamaah masjid Al Abbas Islamic Center, Balsal Heath, Birmingham Inggris menerima suntikan vaksin Covid-19, Kamis (21/1). Diharapkan sekitar 300 hingga 500 orang menerima vaksin di tempat ini.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Green Lane Masjid and Community Center (GLMCC), di Small Heath, Birmingham, Inggris dalam pernyataan persnya, membeberkan enam poin untuk dipertimbangkan orang-orang tentang vaksin Covid-19 dari sudut pandang Islam.

Pertama, pelestarian hidup merupakan salah satu tujuan inti dari hukum Islam (maqasid ash shariah) dan Islam. Allah berfirman dalam Alquran: "Dan jika seseorang menyelamatkan nyawa, itu akan seperti dia menyelamatkan seluruh umat manusia" (QS. 5:32).

Baca Juga

Kedua, masjid merasa memiliki kewajiban untuk mengambil setiap langkah yang mungkin guna memastikan nyawa terselamatkan dan publik aman. Ketiga, Nabi Muhammad SAW telah memerintahkan untuk menggunakan perawatan medis, sebab seperti disebutkan dalam hadits riwayat Abu Dawud bahwa Allah tidak membuat penyakit tanpa menunjuk obat untuk itu.

Keempat, sebagai Muslim, mereka diinstruksikan berkonsultasi dengan para ahli sebelum membuat keputusan di bidang yang tidak kita miliki pengetahuannya. Hal itu sebagaimana dijelaskan dalam Alquran surat 21 ayat 7.

Kelima, penyembuh segala penyakit hanyalah Allah SWT. Dalam hadits riwayat Bukhari dikatakan, Allah adalah yang Maha Menyembuhkan, dan tidak ada obat kecuali melalui Allah.

Baca juga : Tiga Negara akan Geser Indonesia Jadi Negara Muslim Terbesar

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement