Rabu 27 Jan 2021 14:02 WIB

Ini Profil Tiga Dewas Profesional LPI

Latar belakang ketiga dewas sangat dibutuhkan untuk mendukung fungsi pengawasan LPI.

Rep: Adinda Pryanka/ Red: Fuji Pratiwi
Ketua DPR Puan Maharani (kedua kanan) berbincang dengan Menteri BUMN Erick Thohir (tengah), Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (kedua kiri), Dua Wakil Ketua DPR Rachmat Gobel (kiri) dan Azis Syamsuddin (kanan) usai menggelar pertemuan tertutup di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, pekan lalu. Rapat tersebut membahas pembentukan Dewan Pengawas Lembaga Pengelola Investasi (LPI).
Foto: Dhemas Reviyanto/ANTARA
Ketua DPR Puan Maharani (kedua kanan) berbincang dengan Menteri BUMN Erick Thohir (tengah), Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (kedua kiri), Dua Wakil Ketua DPR Rachmat Gobel (kiri) dan Azis Syamsuddin (kanan) usai menggelar pertemuan tertutup di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, pekan lalu. Rapat tersebut membahas pembentukan Dewan Pengawas Lembaga Pengelola Investasi (LPI).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) baru saja melantik dewan pengawas (dewas) Lembaga Pengelola Investasi (LPI) di Istana Negara pada Rabu (27/1). Kepastian komposisi dewas LPI diperoleh setelah DPR memberikan respon dan tanggapan positif dalam rapat konsultasi dengan Panitia Seleksi Dewan Pengawas LPI pada pekan lalu, Rabu (20/1).

Dewas LPI berjumlah lima orang dengan dua di antaranya telah dijabat secara ex-officio oleh Sri Mulyani Indrawati selaku Menteri Keuangan dan Erick Thohir selaku Menteri BUMN. Sementara itu, tiga lainnya berasal dari unsur profesional.

Baca Juga

Nama pertama adalah Haryanto Sahari, seorang akuntan publik senior dengan lebih dari 30 tahun pengalaman. Saat ini, ia menjabat sebagai komisaris independen di salah satu perbankan nasional.

Haryanto tercatat pernah menjabat sebagai Country Senior Partner of PriceWaterhouseCoopers Indonesia dan memimpin sejumlah inisiatif audit dari beberapa perusahaan besar Indonesia. Ia juga terlibat dan memiliki pengalaman dalam restrukturisasi perusahaan dalam krisis Asia.

Haryanto diketahui memiliki reputasi yang baik dalam bidang tata kelola dan manajemen risiko secara nasional dan internasional.

Kursi dewas LPI berikutnya diduduki oleh Darwin Cyril Noerhadi. Ia merupakan salah satu investor terkemuka di Indonesia dan merupakan pendiri dari firma finansial Creador Indonesia. Ia juga sudah berperan dalam berbagai transaksi investasi di Asia Tenggara dan Asia Selatan meliputi Indonesia, Malaysia, India dan Vietnam.

Selain itu, Darwin pernah memegang jabatan penting termasuk menjabat sebagai Direktur Utama Bursa Efek Indonesia, Direktur Keuangan Medco Energi, dan Partner di bidang Corporate Finance pada PriceWaterhouseCoopers Indonesia. 

Terakhir, Yozua Makes, pendiri dan managing partner dari firma hukum Makes & Partners dengan pengalaman lebih dari 30 tahun dalam transaksi merger dan akuisisi, keuangan korporasi, penanaman modal asing dan berbagai transaksi komersial antar negara lainnya.

Sebagai salah seorang praktisi hukum terkemuka di tanah air, Yozua telah menerima berbagai penghargaan internasional dari berbagai macam publikasi sebagai praktisi hukum pasar modal terbaik sejak 1990. Ia menempuh edukasi dengan skala global, baik di bidang hukum maupun bidang bisnis, serta aktif sebagai pengajar di universitas-universitas di Indonesia.

Staf Khusus Menteri Keuangan Masyita Crystallin yang juga menjabat sebagai tim operasionalisasi Indonesia Investment Authority (INA) menyebutkan, latar belakang ketiga dewas ini sangat dibutuhkan untuk mendukung fungsi pengawasan LPI yang solid, kredibel dan efektif. Khususnya dari keahlian dan pengalaman mereka di bidang investasi, pasar modal, hukum dan tata kelola.

"Dewan Pengawas LPI terpilih juga diyakini memiliki perspektif global dan berpengalaman dalam menangani transaksi internasional yang sangat diperlukan mengingat lingkup bisnis LPI yang berskala global," kata Masyita dalam keterangan resmi yang diterima Republika, Rabu.

Setelah dilantik oleh Presiden, serangkaian tugas menanti dewas LPI. Mereka harus segera melakukan seleksi dan pengangkatan dewan direktur yang bertanggung jawab dalam melaksanakan operasionalisasi LPI.

Selain itu, dewas juga bertugas untuk menyusun pengaturan dasar-dasar pengelolaan LPI sebagai landasan bagi kegiatan operasional LPI nantinya. "Diharapkan seluruh organ kelengkapan LPI dapat segera terbentuk dan dapat mulai beroperasi pada kuartal pertama 2021," ucap Masyita.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement