REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Hingga saat ini, sejumlah wilayah 3T (terluar, terdepan, tertinggal) masih mengalami persoalan dalam hal pendidikan. Hal ini pun mendorong PT Astra International Tbk untuk melakukan kegiatan sosial yang concern pada sektor pendidikan di wilayah prasejahtera lewat Yayasan Pendidikan Astra-Michael D. Ruslim (YPA-MDR).
Ketua Pengurus YPA-MDR, Herawati Prasetyo mengatakan, saat ini YPA-MDR telah memasuki usia yang ke-12 dan telah melakukan pembinaan dengan cakupan 106 sekolah di 16 kabupaten.
"Saat ini, total guru binaan telah mencapai 1.509 orang dan siswa binaan 23.819 orang. Lewat program sosial ini, terdapat 33 sekolah binaan yang sudah mencapai sekolah unggul dan 18 sekolah binaan berada dalam tahapan proses unggul. Sementara itu, dalam penilaian status sekolah terdapat 43 sekolah binaan yang terakreditasi A," kata Herawati dalam keterangan pers kepada Republika.co.id pada Rabu (27/1).
Nah, berkaitan dengan perayaan ulang tahun yang ke-12, YPA-MDR pun telah menggelar Gerakan Penghijauan Indonesia yang dilakukan pada 7 hingga 26 Januari 2021.
Menurutnya, gerakan ini melibatkan sekolah binaan, mitra dan seluruh masyarakat. Lewat program ini, YPA-MDR melakukan penanaman pohon atau tanaman baru sebanyak 8.443 pohon dari target 7.121 pohon.
"Angka ini melambangkan tanggal ulang tahun YPA-MDR ke-12 yaitu 7 Januari 2021. Melalui gerakan ini, YPA-MDR mengajak semua pihak bersama-sama melakukan aksi nyata dalam menjaga kesehatan diri dan bumi dengan menambah jumlah pohon penghasil oksigen di lingkungan sekitar," ucapnya.
Selain itu, yayasan ini juga melakukan sejumlah kegiatan lain seperti lomba cerdas cermat virtual, lomba menyanti dan talkshow. Lewat beragam kegiatan ini, YPA-MDR sekaligus ingin memberikan semangat dan edukasi yang tepat sasaran dengan langkah yang adaptive, innovative dan impactful (berdampak) berbasis pada empat pola pembinaan terintegrasi yaitu akademik, seni budaya, karakter dan kecakapan hidup.
Program ini mencakup sejumlah wilayah di Provinsi Lampung, Banten, Jawa Barat, D.I. Yogyakarta, Jawa Timur, Kalimantan Tengah dan Nusa Tenggara Timur.
Menurutnya, efektivitas dari rangkaian program ini dibuktikan oleh banyaknya guru, siswa dan sekolah binaan yang meraih prestasi membanggakan, baik di tataran wilayah kecamatan, kabupaten, provinsi maupun di tingkat nasional untuk bidang akademik, non akademik dan penghargaan sekolah adiwiyata.