REPUBLIKA.CO.ID, LONDON --Thomas Tuchel akhirnya resmi ditunjuk menggantikan Frank Lampard sebagai manajer Chelsea. Tuchel tidak punya banyak waktu untuk mempersiapkan timnya, karena Chelsea akan berhadapan dengan Wolves, Kamis (28/1) dini hari, kurang dari 48 jam setelah tiba di Stamford Bridge. Beruntung, Tuchel tidak diharuskan menjalani karantina selama 10 hari, karena masuk dalam program pengecualian olahraga elite.
Namun Tuchel tidak bekerja sendiri. Seperti manajer lainnya, ia akan membawa staf belakang layar untuk menyukseskan ambisinya. Pelatih berusia 47 tahun itu punya kontingen yang cukup gemuk, mulai dari asisten pelatih sampai spesialis bola mati atau set-piece.
Pertama, ada Arno Michels, yang dikenal sebagai tangan kanan mantan pelatih Paris Saint-Germain tersebut. Michels bertugas sebagai asisten manajer. Sosok berusia 53 tahun itu memang sudah bekerja bersama Tuchel sejak 2009, sejak masih melatih Mainz, Dortmund dan PSG. Keduanya pertama kali bertemu saat mendapatkan pangkat kepelatihan, dan bekerja sama di tiga klub.
''Dia cerdas, pekerja keras dan pelatih yang setia, yang karakternya sangat cocok dengan saya,'' ucap Tuchel, dikutip dari Football London, Rabu (27/1).
Selain Michels, pelatih asal Hungaria, Zsolt Low, juga ikut Tuchel ke Stamford Bridge. Low Sebelumnya di RB Leipzig, yang bergabung dengan Tuchel di PSG pada 2018. Ia jadi bagian yang tak terpisahkan dalam tim belakang layar dan jadi orang kepercayaan pelatih asal Jerman tersebut.
Sosok kunci lainnya yang ada dalam lingkaran Tuchel adalah Benjamin Weber, yang bekerja bersama mantan pelatih Dortmund itu sejak di Mainz. Weber bertanggung jawab untuk analisis video dan kunci dari bagaimana PSG beroperasi sejak kedatangan Tuchel. Weber dikenal sebagai pelatih yang punya standar tinggi, memasang kamera di setiap sudut kompleks latihan PSG.
Nama lain yang diboyong Tuchel ke Inggris adalah Rainer Schrey, pelatih kebugaran, dan Zoumana Camara, yang merupakan spesialis set-piece. Chelsea juga sebenarnya sudah punya ahli set-piece, Anthony Barry, yang pernah bekerja di PSG selama enam tahun. Namun, mengingat ia memiliki hubungan dekat dengan Tuchel, dia bisa menjadi bagian dari lingkaran staf belakang layar di Cobham.