Kamis 28 Jan 2021 00:21 WIB

Mendag Lutfi Kesal dengan Kebijakan Safeguard Filipina

Filipina menerapkan safeguard terhadap produk mobil asal Indonesia.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Nidia Zuraya
Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi.
Foto: Republika/Iit Septyaningsih
Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi menyatakan, ekspor industri teknologi Indonesia dijahili negara lain. Salah satunya keputusan Filipina yang mengenakan Bea Masuk Tindakan Pengamanan Sementara (BMTPS) atau safeguard terhadap mobil impor asal Indonesia.

"Saya lagi kesal, kita ini menjual kira-kira 1,5 miliar dolar AS mobil ke Filipina. Nah sekarang Filipina tetapkan safeguard untuk industri mereka di Filipina dari mobil kita," ujar Lutfi dalam webinar, Rabu (27/1).

Baca Juga

Ia menjelaskan, Filipina tidak memiliki industri mobil. Kalaupun ada industrinya berbentuk completely knock down (CKD) atau mobil dirakit di dalam negeri.

"Itu bukan industri seperti di Indonesia," tegasnya. Sebab, industri mobil di Tanah Air, biasanya memproduksi completely built up (CBU) atau mobil dibuat dalam kondisi menyeluruh.

Penerapan safeguard tersebut, kata dia, malah mengganggu importir otomotif di Filipina. "Jadi kalau kita lihat secara kasat mata, sebenarnya mereka itu lagi ketakutan dari balance of trade mereka, menganggu defisit transaksi berjalan (CAD) mereka. Jadi mereka mencoba itu," tutur Lutfi.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement