REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Kepala Staf Umum Pasukan Pertahanan Israel Letnan Jenderal Aviv Kohavi mengatakan, negaranya sedang menyiapkan rencana serangan terhadap Israel. Dia menyebut, hal itu dilakukan karena Iran memulai kembali program pengembangan nuklirnya dalam beberapa bulan terakhir.
“Berdasarkan analisis fundamental ini, saya telah menginstruksikan Pasukan Pertahanan Israel untuk menyiapkan sejumlah rencana operasional, selain yang sudah ada,” kata Kohavi saat berpidato di Institut Studi Keamanan Nasional Universitas Tel Aviv pada Selasa (26/1), dikutip laman Aljazirah.
Kohavi menyadari, penerapan rencana serangan terhadap Iran akan bergantung pada keputusan para pemimpin politik. "Tapi, rencana ini harus dibahas," ujarnya.
Dia pun mengomentari rencana Amerika Serikat (AS) bergabung kembali dengan kesepakatan nuklir Iran 2015 atau Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA). "Kembali ke perjanjian nuklir 2015 atau bahkan jika itu adalah kesepakatan serupa dengan beberapa perbaikan adalah buruk dan salah dari sudut pandang operasional serta strategis," kata Kohavi.
Sebelumnya, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dilaporkan bakal mengutus Kepala Mossad (badan intelijen Israel) Yossi Cohen ke AS bulan depan. Cohen bakal bertemu Presiden Joe Biden guna menetapkan tuntutan Tel Aviv perihal mereformasi kesepakatan nuklir Iran.