REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung sedang membahas kemungkinan relawan pengangkut jenazah Covid-19 di tempat pemakaman umum (TPU) Cikadut yang ingin menjadi pegawai harian lepas (PHL). Hal itu menyusul para relawan yang mogok bekerja untuk mengangkut dan memasukan peti jenazah ke liang lahat.
Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana mengatakan, pada kondisi normal, pengangkutan jenazah hingga dimasukkan ke liang lahat biasa dilakukan pihak keluarga. Sedangkan penggalian liang lahat dan pengurukan oleh petugas Dinas Tata Ruang.
Namun, selama pandemi Covid-19, pengangkutan hingga memasukkan jenazah ke liang lahat dilakukan para relawan yang menawarkan diri. Namun, ia mengingatkan para relawan tidak mematok biaya untuk jasa pengangkutan jenazah Covid-19.
"Di masa pandemi Covid-19, khususnya di Cikadut karena Covid-19 ini keluarga sieun (takut) dan ini katanya inisiatif karena memang ada kebutuhan tadi, warga sekitar membantu. Awalnya sukarela gak dipatok ternyata dalam perjalanan ada yang mematok," ujarnya, Rabu (27/1).
Ia melanjutkan, pihaknya saat ini masih mengkaji kemungkinan para relawan tersebut diakomodir menjadi pegawai harian lepas. Hal itu dilakukan agar pengangkutan tetap berjalan namun tidak mematok biaya yang besar.
"Sementara diperbantukan, tadi saya tanya PHL di pemakaman lain diperbantukan sementara untuk mengangkut," katanya.