Rabu 27 Jan 2021 18:23 WIB

12 Warga Binaan di Rumah Tahanan Kupang Positif Covid

Belasan warga binaan itu masuk dalam kondisi orang tanpa gejala.

Virus corona (ilustrasi).
Foto: www.freepik.com
Virus corona (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG  -- Kementerian Hukum dan HAM Wilayah Nusa Tenggara Timur melaporkan bahwa sebanyak 12 warga binaan di Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Kupang terkonfirmasi terpapar Covid-19 usai menjalani pemeriksaan uji usap atau swab test. Kepala Divisi Pemasyarakatan Kemenkuham wilayah NTT Mulyadi kepada wartawan di Kupang, Rabu mengatakan bahwa tidak benar jika ada 38 orang warga binaan yang terpapar oleh Covid-19.

"Awalnya memang ada digelar tes cepat antigen dan yang dites jumlahnya mencapai 150 orang warga binaan, hasilnya keluar menunjukan bahwa ada 38 orang yang disebut reaktif. Usai reaktif kami pun langsung melakukan uji usap atau swab test dan hasilnya 12 orang yang positif Covid-19 dan sisanya bukan karena Covid-19," katanya kepada wartawan di Kupang.

Baca Juga

Mulyadi mengatakan hal ini ketika dikonfirmasi soal adanya 38 orang warga winaan di Rumah Tahanan Kelas II B Kupang yang terpapar Covid-19 sehingga meresahkan warga binaan lainnya.

Ia menambahkan, pihak LP tak mengetahui dari mana 12 orang itu terpapar Covid-19. Sebab saat ini berbagai kunjungan ke Rutan dari keluarga dihentikan untuk sementara waktu.

Wahyudi mengatakan untuk mencegah penyebaran Covid-19 di seluruh lembaga permasyarakatan dan rumah tahanan negara berbagai hal sudah dilakukan, mulai dari melakukan disinfektan pemberian vitamin dan lainnya.

Sementara itu Kepala Rutan Kelas IIB Kupang Muhammad Rizal Fuadi mengatakan bahwa 12 orang warga binaan itu dalam kondisi stabil dan sehat-sehat saja.  "Sampai saat ini juga mereka masuk dalam orang tanpa gejala, walaupun sudah terpapar Covid-19," tambah dia.

Saat ini ke-12 orang warga binaan itu sudah ditempatkan di satu tempat untuk kemudian diterapkan isolasi mandiri dan menghindari penyebaran ke warga binaan lainnya.

Demikian juga dengan warga binaan yang sebelumnya reaktif ditempatkan di satu tempat khusus untuk menjalani isolasi mandiri guna melihat perkembangan selanjutnya sebelum dicampur dengan yang lainnya.

Iapun mengaku bahwa mobilisasi di Rutan itu sangat cepat, sehingga berbagai cara sudah dilakukan untuk mencegah penyebaran Covid-19 di lingkungan Rutan itu sendiri

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement