Rabu 27 Jan 2021 19:22 WIB

Banjir Bandang Kalsel, Hempaskan Sejumlah Fasilitas Umum

Pengakuan para penyintas, yang paling mereka butuhkan adalah air bersih dan MCK.

anjir Bandang yang menerjang pemukiman warga Desa Alat, Hantakan, Hulu Sungai Tengah (HST), pada Rabu (13/1), melumpuhkan segala aktifitas warga di sana.
Foto: Dompet Dhuafa
anjir Bandang yang menerjang pemukiman warga Desa Alat, Hantakan, Hulu Sungai Tengah (HST), pada Rabu (13/1), melumpuhkan segala aktifitas warga di sana.

REPUBLIKA.CO.ID, HULU SUNGAI TENGAH -- Banjir Bandang yang menerjang pemukiman warga Desa Alat, Hantakan, Hulu Sungai Tengah (HST), pada Rabu (13/1), melumpuhkan segala aktifitas warga di sana. Seluruh rumah di desa enam RT tersebut merasakan dampaknya, dari yang terendam, rusak ringan, rusak parah, hingga hilang karena hanyut terbawa derasnya aliran banjir.

Di RT 02 Desa Alat, banjir bandang yang menerjang pemukiman warga menghanyutkan Musala Noor Hidayah dan sembilan rumah warga yang berada dekat dengan pinggiran sungai. Selain itu, jembatan penghubung warga RT 02 dan RT 03 juga turut hanyut diterjang derasnya air. Akibarnya, seluruh warga RT 02 yaitu sebanyak 110 KK haruziss mengungsi ke tempat yang lebih tinggi dengan mendirikan tenda-tenda darurat.

Baca Juga

Dengan kondisi rumah yang hanyut, rusak, dan masih belum pulih, keadaan mereka kini sangat kesulitan baik secara pangan dan papan. Solusinya, dengan dibantu oleh para tenaga sukarelawan, mereka mendirikan tenda-tenda terpal di tanah-tanah lapang sekitar rumah mereka, sebagai tempat berteduh dan memasak bersama.

photo
anjir Bandang yang menerjang pemukiman warga Desa Alat, Hantakan, Hulu Sungai Tengah (HST), pada Rabu (13/1), melumpuhkan segala aktifitas warga di sana. - (Dompet Dhuafa)

Beberapa hari kemudian setelah kejadian, saat air sudah mulai tenang dan surut, warga mulai menuju rumahnya masing-masing untuk mencari dan menyelamatkan barang-barang yang tersisa. Beberapa warga lainnya membangun jembatan darurat yang dibuat dari rakitan bambu-bambu untuk kembali menghubungkan antara warga RT 02 dan RT 03.

"Langgar ini adalah satu-satunya yang dimiliki warga RT 02, dan sudah sangat lama ada sejak saya kecil. Kalau masjid adanya di RT 03, itu harus nyeberang dulu ke sana. Dulu pada tahun 2013 sempat ada banjir deras juga dan langgar Noor Hidayah kena dampak. Tapi masih bisa direnovasi. Sekarang langgarnya sudah hanyut di Sungai Alat," cerita Muhammad Yani, ketua RT 02 Desa Alat, Hantakan, HST, pada Rabu (27/1), seperti dalam siaran persnya.

Selain Musala, Jembatan dan air bersih, mirisnya lagi mereka juga kesulitan untuk mencari tempat buang air. Sebuah bilik kecil di atas aliran sungai, mereka bangun untuk menjadi sebuah WC umum bagi para penyintas dan pengungsi yang ada di sana. Beberapa warga memilih untuk menempati rumahnya. Meski begitu, untuk buang air mereka masih harus berjalan menuju sungai. Sebab, kamar mandi rumah mereka masih rusak dan juga belum ada air yang dapat dialirkan ke rumah mereka.

“Hingga hari ini (Rabu) saya memilih untuk tetap menempati rumahnya. Saya berusaha sebisa mungkin untuk tetap tinggal di rumah, sekaligus berusaha memperbaiki dan menata kembali rumah serta barang-barang berharganya yang sempat terendam banjir,” kata salah satu korban banjir warga RT 03 Desa Alat, Jasrani.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement