REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pemerintah Provinsi Jawa Timur membahas potensi kerja sama di bidang transportasi, khususnya cable car (kereta gantung) dengan pemerintahan Kolombia. Kolombia memiliki banyak kereta gantung yang dipasang di daerah pegunungan Andes, salah satunya di Medelline.
"Saat ini Jatim memang memiliki rencana mengembangkan cable car di beberapa daerah pegunungan di sini," ujar Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak di sela menerima kunjungan kerja Dubes RI untuk Kolombia di Ruang Kerja Wagub di Kantor Gubernur Jatim Jalan Pahlawan Surabaya, Rabu (27/1).
Menurut Emil, potensi masyarakat yang menginginkan adanya kereta gantung di daerah-daerah pegunungan di Jatim tinggi. Dengan demikian, diharapkan ada pengembangan sebagai salah satu upaya pengentasan kemiskinan warga setempat.
Orang nomor dua di Pemprov Jatim itu mengatakan, dalam hal kereta gantung ini, secara teknologi PT INKA di Madiun telah mampu memproduksi gerbongnya. Namun, kata dia, sinergi dengan Kolombia ini tidak hanya sekadar teknologi, tapi juga bidang manajemen dan pemberdayaan masyarakatnya.
"Tentunya kami terbuka apabila ada bahan baku, terutama bahan baku industri yang bisa diperoleh dari Kolombia. Walaupun sebenarnya juga masih banyak produk kita yang berpotensi ke sana," ucapnya.
Tidak hanya itu, dari sisi pendidikan dan budaya, telah banyak praktik-praktik kebijakan publik pemerintah daerah yang bagus di Kolombia sehingga bisa menjadi bahan rujukan di kampus ternama. "Kami berharap bahwa ada kerja sama antarkampus, apalagi di UPN Veteran Surabaya telah ada Pusat Studi Amerika Latin yang tentunya harus didorong," kata dia.
Selain itu, dalam jangka pendek pihaknya ingin mendorong potensi ekspor Jatim ke Kolombia, terutama produk-produk yang dibutuhkan untuk tenaga medis, seperti alat pelindung diri, dan lainnya. "Tapi tentunya selama kebutuhan dalam negeri telah tercukupi. Hal ini karena Jatim sudah bisa meningkatkan produksi alat kesehatan seperti APD dan sangat signifikan," katanya.
Sementara itu, Dubes RI untuk Kolombia Priyo Iswanto mengatakan kunjungan ke Jatim karena diharapkan bisa menjadi salah satu provinsi yang mempelopori kerja sama, terutama di bidang ekonomi perdagangan. "Kami akan menyinergikan informasi potensi yang bisa diproyeksikan di Kolombia, dan sebaliknya. Kami upayakan kedekatan, baik melalui pemerintah daerah maupun pemerintah pusat kedua negara," tuturnya.