Kamis 28 Jan 2021 00:10 WIB

Luapan Sungai Kali Paruk Sebabkan Banjir di Banyumas

Kabupaten Banyumas memiliki tingkat risiko banjir sedang hingga tinggi. 

Rep: Rr Laeny Sulistyawati / Red: Agus Yulianto
Dua orang warga menerobos banjir luapan Kali Klawing yang merendam jalur penghubung Kabupaten Banyumas-Purbalingga di Jembatan Linggamas, Desa Petir, Kalibagor, Banyumas, Jawa Tengah. (Ilustrasi)r.
Foto: ANTARA/Idhad Zakaria
Dua orang warga menerobos banjir luapan Kali Klawing yang merendam jalur penghubung Kabupaten Banyumas-Purbalingga di Jembatan Linggamas, Desa Petir, Kalibagor, Banyumas, Jawa Tengah. (Ilustrasi)r.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sungai Kali Paruk di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, meluap yang dipicu oleh hujan dengan intensitas tinggi pada Rabu (27/01) pukul 13.30 WIB. Hal ini menyebabkan banjir di Desa Pandansari, Kecamatan Pandansari dengan tinggi muka air kurang lebih 20 sampai 30 sentimeter.

"Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banyumas melaporkan telah menurunkan personel untuk melakukan pendataan terkait kemungkinan adanya korban jiwa dan jumlah rumah warga yang terdampak," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Raditya Jati seperti dalam keterangan tertulis yang diterima Republika, Rabu (27/1).

Dia mengatakan, BPBD setempat juga berkoordinasi dengan instansi terkait untuk melakukan evakuasi dan membersihkan lokasi terdampak banjir. Mengutip kajian risiko InaRisk, dia mengatakan, Kabupaten Banyumas memiliki tingkat risiko banjir sedang hingga tinggi. 

Luas wilayah bahaya banjir mencapai 25.279 Hektar. Sedangkan risiko jumlah jiwa terpapar sebanyak 371.632 yang tersebar di 25 kecamatan. 

Sementara itu menurut pantauan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), wilayah Provinsi Jawa Tengah, khususnya Kabupaten Banyumas, berpotensi mengalami hujan dengan intensitas ringan hingga sedang. 

"BNPB menghimbau kepada masyarakat untuk selalu waspada dan siaga menghadapi musim hujan yang akan berlangsung di beberapa wilayah hingga akhir Februari 2021," ujarnya.

Masyarakat dapat memantau prakiraan cuaca melalui laman BMKG dan mengetahui risiko bahaya wilayahnya melalui laman Inarisk. 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement