Rabu 27 Jan 2021 21:23 WIB

China Minta Penjelasan Terkait 25 Warganya di Kapal Tanker

Dua kapal tanker disita Indonesia karena diduga transfer minyak secara ilegal

Red: Nur Aini
Kapal berjenis motor tanker (MT) Horse berbendera Panama yang diamankan Badan Keamanan Laut (Bakamla) berada di perairan Batam, Kepulauan Riau, Rabu (27/1/2021). Kapal MT Horse milik Panama beserta MT Freya milik Iran yang diamankan oleh Bakamla, telah melego jangkar di perairan Batam untuk penyelidikan lebih lanjut.
Foto: Antara/Teguh Prihatna
Kapal berjenis motor tanker (MT) Horse berbendera Panama yang diamankan Badan Keamanan Laut (Bakamla) berada di perairan Batam, Kepulauan Riau, Rabu (27/1/2021). Kapal MT Horse milik Panama beserta MT Freya milik Iran yang diamankan oleh Bakamla, telah melego jangkar di perairan Batam untuk penyelidikan lebih lanjut.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- China meminta penjelasan Indonesia terkait 25 orang warganya, yang termasuk di antara 61 kru dari dua kapal tanker yang disita Indonesia karena diduga melakukan transfer minyak secara ilegal.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian membenarkan bahwa 25 kru tersebut berkebangsaan China, tetapi tidak menjelaskan apakah mereka berada di satu kapal yang sama atau terpisah di dua kapal, yang masing-masing berbendera Iran dan Panama.

Baca Juga

"Kedutaan kami telah menyatakan keprihatinannya kepada Indonesia," kata Zhao, Rabu (27/1).

"Kami mendesak mereka untuk memverifikasi situasi tentang pelaut China secepat mungkin dan memberi tahu kami secara resmi,"ujarnya.

Zhao juga mengatakan China meminta Indonesia untuk melakukan penyelidikan "secara adil dan sesuai dengan hukum".

Sementara itu, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia Teuku Faizasyah mengatakan kepada Reuters bahwa telah terjadi "komunikasi awal" dengan China dan Iran, dan mengatakan diskusi lebih lanjut akan tergantung pada hasil penyelidikan.

Pemerintah Indonesia menyatakan telah menyita kapal-kapal tersebut, setelah keduanya terdeteksi melakukan transfer minyak dari MT Horse yang berbendera Iran ke MT Freya yang berbendera Panama, hingga menyebabkan tumpahan minyak di laut.

Pihak berwenang Indonesia mengatakan penyitaan itu tidak terkait dengan sanksi Amerika Serikat, yang diberlakukan Washington dalam upaya untuk menghentikan ekspor minyak Iran dalam perselisihan mengenai program nuklir Teheran.

MT Horse, milik National Iranian Tanker Company, dan MT Freya, yang dikelola Shanghai Future Ship Management Co, terdeteksi di lepas pantai Pulau Kalimantan, Indonesia.

 

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement