REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Sholat istikharah dilakukan ketika seorang Muslim meminta petunjuk dari Allah SWT atas kegamangan yang sedang dirasakan terhadap suatu perkara.
Misalnya, ketika bingung apakah si fulan atau fulanah adalah orang yang tepat untuk mengarungi bahtera rumah tangga.
Tentunya, perkara yang dimaksud adalah hal yang diperbolehkan dalam ajaran Islam. Hasil atau jawaban setelah melaksanakan sholat istikharah diketahui melalui apa yang Allah SWT putuskan kepada hamba-Nya itu.
Hasil dari sholat istikharah bukan hanya ditandai dengan suatu tanda di mana orang-orang sering kali menyebut tanda itu berupa mimpi. Padahal Allah SWT hanya mencegahnya melakukan sesuatu yang bukan menjadi keputusan Allah SWT.
Muhammad bin Saleh bin Muhammad Al-Utsaimin dalam kitabnya berjudul "Liqo al-Bab al-Maftuh" menjelaskan, seorang Muslim bisa mengetahui hasil istikharahnya melalui perasaan psikologis dan apa yang Allah SWT arahkan dalam aktivitasnya sehari-hari. Dilansir dari Mawdoo, berikut ini adalah cara mengetahui hasil sholat istikharah:
Pertama, merasa yakin dan tidak merasa ragu terhadap suatu perkara atau pekerjaan. Dengan demikian, ini menjadi tanda untuk terus melanjutkannya.
Kedua, ada perasaan ragu, terasing atau terpisah dari suatu perkara yang sedang membuatnya bimbang, maka ini menjadi tanda untuk tidak melanjutkannya.
Ketiga, tidak merasakan sesuatu yang baru, dan tetap merasa ragu. Maka, jika ini yang dirasakan, tetaplah lakukan jika melihat kebaikan di dalamnya, dengan perasaan husnudzon kepada Allah SWT bahwa Dia-lah yang akan menuntun kita ke jalan yang terbaik.