REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi X DPR Putra Nababan bereaksi keras terhadap konten video yang diunggah Menteri Pariwisata Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno di akun Twitter dan Instagram Sandiaga @sandiuno beberapa waktu lalu. Menurut Putra, konten yang diunggah Sandi di media sosialnya tersebut dinilai telah menyindir Komisi X DPR lantaran menganggap sebagian anggota Komisi X tidak bisa bangun pagi dan lari pagi.
Diketahui bahwa unggahan tersebut kini telah dihapus. Meskipun demikian, Putra meminta agar Sandi memberikan klarifikasi terkait unggahannya tersebut.
"158 ribu lebih masyarakat yang sudah membaca unggahan itu pasti berpikir anggota Komisi X tidak memenuhi undangan lari pagi dan tidak berkenan melihat langsung usaha ekonomi kreatif, padahal undangannya fiktif dan rekayasa saja. Jadi kebohongan publik ini harus diklarifikasi," kata Putra saat dikonfirmasi Republika.co.id, Rabu (27/1).
Politikus PDIP tersebut memandang bahwa Sandi seharusnya menunjukan hasil kerjanya bukan terus menerus membangun citra sebagai seorang politisi. Apalagi sampai membentuk framing negatif dari mitra kerjanya di media sosial.
"Sandi harusnya sadar dirinya adalah pembantu Presiden Jokowi. Dia harus berhenti menciptakan sensasi-sensasi politik kosong dengan memberikan bingkai framing negatif terhadap mitra kerjanya. Seolah-olah 50 lebih anggota Komisi X tidak bisa bangun pagi dan lari pagi serta tidak mau ikut menyaksikan usaha ekonomi kreatif di Gelora Bung Karno," tegasnya
Selain itu dia juga berpesan agar politikus Partai Gerindra tersebut sebaiknya lebih banyak melakukan kerja nyata bersama jajaran birokrasinya saja ketimbang sibuk bermedsos. Berdasarkan pengamatannya, Sandi mengunggah konten di medsosnya dalam sehari bisa tiga sampai empat kali unggahan.
"Ini jadi pertanyaan kita sebenarnya apa yang sudah dikerjakan olehnya? Rasanya kok tidak banyak ya dan hanya terus menerus mencari sensasi agar mendapat simpati di media sosial," ucap mantan jurnalis tersebut.