Kamis 28 Jan 2021 07:20 WIB

Apoteker Akui Salah Mencoba Rusak Efektivitas Vaksin Covid

Apoteker yang percaya teori konspirasi merusak vaksin Covid Moderna agar tak efektif

Rep: Puti Almas/ Red: Christiyaningsih
Michelle Chester, DNP, direktur, layanan kesehatan karyawan, Northwell menunjukkan vaksin Moderna coronavirus disease (COVID-19) di rumah sakit Long Island Jewish Valley Stream Northwell Health di New York City, AS, 21 Desember 2020.
Foto: EPA-EFE/EDUARDO MUNOZ
Michelle Chester, DNP, direktur, layanan kesehatan karyawan, Northwell menunjukkan vaksin Moderna coronavirus disease (COVID-19) di rumah sakit Long Island Jewish Valley Stream Northwell Health di New York City, AS, 21 Desember 2020.

REPUBLIKA.CO.ID, MADISON — Seorang apoteker di Wisconsin, Amerika Serikat (AS) bernama Steve Bradenburg mengaku telah bersalah karena dengan sengaja mencoba merusak ratusan dosis vaksin Covid-19 dari perusahaan farmasi Moderna. Menurut laporan dari Departemen Kehakiman AS, Bradenburg sengaja merusak vaksin Covid-19 dengan upaya membuatnya tidak efektif saat digunakan.

Pria berusia 46 tahun itu didakwa dengan dua tuduhan yaitu mencoba merusak produk konsumen dan dengan sembrono mengabaikan risiko terhadap orang lain. Dilansir Global News, Bradenburg disebut sebagai seseorang yang percaya dengan banyak teori konspirasi.

Baca Juga

Ia bersikap sangat skeptis terhadap vaksin Covid-19 secara umum dan secara khusus adalah vaksin yang dikembangkan oleh Moderna. Dengan pengakuan bersalah tersebut, Bradenburg juga telah menandatangani perjanjian pembelaan. Ia terancam dengan hukuman maksimal 10 tahun penjara atas perbuatannya.

Kasus Bradenburg terjadi pada akhir Desember 2020. Ia dengan sengaja mengeluarkan sekotak vaksin Covid-19 Moderna saat sedang bekerja pada shift malam selama dua hari berturut-turut dari lemari es di Aurora Medical Center di Grafton, Wisconsin. Dari sana, ia dapat merusak keefektifan produk.

Bradenburg kemudian meninggalkan kotak vaksin selama beberapa jam sebelum menempatkannya kembali di lemari es untuk digunakan oleh klinik keesokan harinya. Menurut laporan pihak berwenang, sebanyak 57 orang telah menerima dosis vaksin yang telah dirusak oleh pelaku.

Vaksin Covid-19 dari Moderna harus disimpan dan dikirim dalam keadaan beku tetapi tidak memerlukan suhu sangat dingin dan dapat disimpan selama 30 hari di lemari es bersuhu standar. Produk ini telah dianggap aman dan efektif oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA).

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement